YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, mengeluh soal padatnya jadwal pertandingan liga jelang Piala Dunia 2022 yang bakal bergulir 20 November hingga 18 Desember mendatang.
Pada Oktober ini, liga-liga di Eropa memadatkan jadwal pertandingan sebagai ganti hilangnya waktu satu bulan selama penyelenggaraan turnamen di Qatar.
Dampaknya, perserta harus bermain sebanyak 7 hingga 9 pertandingan dalam bulan ini. Salah satu tim yang mengalami dampak padatnya jadwal pertandingan adalah Lazio yang harus bermain dalam dua kompetisi.
Lazio memainkan total 8 pertandingan di Liga Italia dan Liga Europa dengan jeda hanya 3-4 hari.
Maurizio Sarri mengeluhkan dampak padatnya jadwal akibat bergesernya waktu Piala Dunia 2022.
"Sepak bola harus diselamatkan dari dirinya dan institusinya," kata Sarri, dikutip dari Football Italia via BolaSport, Senin (17/10/2022).
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Reece James Terancam Absen Bela Timnas Inggris
"Kami akan menyusuri jalan di mana tidak mungkin untuk menunjukkan keindahan."
"Harus memainkan 60 hingga 70 pertandingan setahun membuat pemain kurang berlatih dan menghasilkan permainan yang kurang spektakuler."
"Kita berada di saat olahraga telah menjadi bisnis, di mana penampilan lebih penting. Ini konyol," ujar Sarri.
Sarri juga menilai bahwa semakin modern sepak bola, maka semakin tidak bermoral bagi para pemain karena dapat menimbulkan cedera.
"Kita berada di saat olahraga telah menjadi bisnis, di mana penampilan lebih penting. Itu konyol," ucap Sarri menambahkan.
"Ini sama tidak bermoralnya dengan dunia saat ini. Jika seorang aktor mendapat 30 juta euro (Rp454 miliar) untuk sebuah film, itu tidak bermoral, tetapi kemudian pendapatan membenarkannya."
"Saya pikir itu tidak adil, tetapi itu adalah bagian dari dunia saat ini," ujar Sarri.
Baca Juga: Pemegang Kartu Hayya Piala Dunia Qatar Dapat Visa Umrah Gratis dari Arab Saudi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.