JAKARTA, KOMPAS.TV -Komnas HAM mengaku, berdasarkan investigasi yang mereka lakukan sejak 2-10 Oktober, sudah mengantongi sosok pemberi Komando gas air mata yang disebut menjadi pemicu jatuhnya korban di malam kelam Sabtu (1/10/2022).
Namun Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, belum mau mengungkap nama orang yang memberi komando.
Komnas HAM mengaku memiliki dokumen resmi terkait dinamika pertandingan, termasuk sosok pemberi perintah dari Pasukan Huru-Hara.
Pasukan Huru-Hara (PHH), dengan persenjataan gas air mata itu, disebut masuk stadion yang berujung Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
"Kami punya dokumen resmi," kata Anam dalam Breaking News Kompas TV. "Dinamika 10 hari sebelum hari H, komunikasi sampai bagaimana terjadi pengerahan pasukan, info postur keamanan dan terkait dengan karakter para BKO-BKO, termasuk permintaan PHH."
Sosok pemberi komando, kata Anam, akan disampaikan dalam laporan akhir Komnas HAM. "Nanti kami sampaikan ketika laporan akhir,"sambungnya.
Baca Juga: Investigasi Komnas HAM: Pemicu Jatuhnya Korban adalah Gas Air Mata, Ditembakkan ke Tribun
Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Detik Maut Tragedi Kanjuruhan, 14-20 Menit Usai Laga Masih Kondusif
Dalam paparannya, Komnas HAM menyatakan memiliki salah satu video kunci yang memperlihatkan tragedi maut.
Video itu juga diklaim lengkap dan merekam seluruh kejadian. Mulai dari mulai tribun hingga ke pintu keluar yang dipenuhi massa berdesak-desakkan ingin keluar.
Pihaknya juga meyakini, penyebab jatuhnya korban adalah tindakan dari pihak keamanan yang menembakkan gas air mata ke arah tribun.
"Makanya kami sampai detik ini mengatakan bahwa pemicu dari jatuhnya banyak korban adalah gas air mata, khususnya gas air mata yang ditembakkan kepada tribun," tegas Anam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.