JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro menilai pidato Presiden Jokowi yang mengumumkan Indonesia lolos dari sanksi FIFA tanpa menyebut PSSI, sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap federasi sepak bola nasional itu.
Pengumuman tersebut disampaikan Jokowi usai kericuhan yang berujung tragedi di Stadioan Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurut Indro, tidak disebutnya nama PSSI dalam pidato Jokowi pada Jumat (7/10/2022) malam, merupakan hal yang menyakitkan bagi pemegang otoritas sepak bola nasional itu.
"Ini artinya FIFA melakukan bypass dari PSSI langsung ke pemerintah. Tentu ini menyakitkan bagi PSSI," paparnya kepada KOMPAS.TV, Sabtu (8/10/2022).
Indro juga melihat pidato Jokowi tersebut mengisyaratkan ketidakpercayaan kepada PSSI yang kian besar.
"Dan ini mungkin bentuk ketidakpercayaan kepada PSSI yang semakin membesar. Sehingga mendapat semacam 'hukuman' yang dilakukan oleh FIFA," paparnya.
Baca Juga: Tak Ada PSSI dalam Pidato Jokowi soal Lolosnya Indonesia dari Sanksi FIFA
Ketika ditanya, apakah ini hukuman dari FIFA atau dari Jokowi?
Indro menjawab, jika mengacu pada surat FIFA dalam pidato Jokowi, itu sebagai bentuk teguran atau hukuman.
"Ini FIFA dong yang kasih hukuman. Kan Presiden ngomong seperti itu berdasarkan surat dari FIFA," imbuhnya.
Ia menduga FIFA menyadari bahwa PSSI sebagai otoritas sepak bola tertinggi, seharusnya bisa mencegah terjadinya tragedi Kanjuruhan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.