YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengkritik sikap pejabat yang takut akan sanksi FIFA terhadap Indonesia, di tengah duka Tragedi Kanjuruhan. Keresahan itu ia bagikan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Rabu (6/10/2022).
"Saya pada posisi tidak setuju, tiba-tiba baru saja tragedi kemanusiaan di (Stadion Kanjuruhan-red) Malang, sehari berikutnya ada pejabat yang menyampaikan 'ini kita harus secepatnya konsolidasi, karena nanti kita berisiko disanksi oleh FIFA'," kata Huda.
"Itu tidak kontekstual, tidak relevan, itu bagian dari menormalisasi peristiwa kemanusiaan, dianggap sesuatu yang biasa," tegasnya.
Menurut Huda, tak masalah jika nantinya Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA, sebagai sebuah konsekuensi dan pembelajaran.
"Kalau sanksi FIFA menjadi perbaikan, nggak papa, kita terima. Dulu waktu peristiwa (Tragedi Heysel-red) di Inggris, juga butuh transisi lima tahun, tapi semangatnya ada perbaikan," kata Huda.
"Karena itu, sekali lagi saya minta kepada para pejabat, baik dari pemerintah maupun federasi, setop ngomongin sanksi FIFA, tidak relevan. Ini menurut saya nggak ada empati, nggak ada solidaritasnya," tegas Ketua Komisi X DPR RI itu.
Baca Juga: Komnas HAM: Pemain Arema Akui Tak Ada Pemukulan dari Suporter, Mereka Hanya Kasih Semangat
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, beberapa pejabat menyampaikan kehawatiran akan sanksi FIFA usai adanya Tragedi Kanjuruhan.
Salah satunya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi, yang menyampaikan statement itu sehari selepas peristiwa nahas terjadi.
"Kami PSSI terus berkomunikasi dengan FIFA. Kami berharap ini (tragedi Kanjuruhan-red) tidak menjadi rujukan dan landasan keputusan-keputusan yang tidak baik, dan menguntungkan untuk Indonesia dan PSSI," ujar Yunus, Minggu (2/10).
"Seperti yang diketahui, ini bukan perkelahian suporter, bukan kerusuhan pertikaian. Ini kejadian korban lebih daripada tertumpuknya massa, karena pintu keluar tertutup." imbuhnya saat itu.
Baca Juga: Sebelum Kanjuruhan, 78 Suporter Disebut Tewas dalam 12 Tahun Terakhir, Tak Ada yang Tanggung Jawab
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.