JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan/Penyelidikan Choirul Anam, melaporkan temuan awal dalam kasus Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (5/10/2022).
“Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu, timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10) ini, kami mendapat informasi bahwa tidak begitu kejadiannya,” kata Anam, diwartakan Kompas.com.
Anam yang turun langsung menemui suporter dan pemain Arema FC, mengatakan tak ada kekerasan suporter terhadap skuad Singo Edan.
“Kalau ada yang bilang mereka mau menyerang pemain, kami sudah ketemu dengan para pemain (Arema FC-red), dan para pemain ini bilang, tidak ada kekerasan terhadap mereka,” tegas Anam.
Hal tersebut juga dibuktikan dengan tidak adanya pemain yang terluka saat kerusuhan berlangsung.
Baca Juga: Mengenang Peristiwa Kematian 328 Suporter di Peru, Punya Kemiripan dengan Tragedi Kanjuruhan
Dalam kesempatan yang sama, Anam menyampakan bahwa skuad Arema FC tak mendapat ancaman dan caci maki dari suporternya. Justru, mereka mengaku diberi semangat.
"Ini pemain yang ngomong begitu ke kami,” kata Anam.
Komisioner Komnas HAM tersebut lantas mempertanyakan alasan aparat keamanan, hingga berani menembakkan gas air mata.
“Pertanyaannya sekarang, kalau dalam 15 sampai 20 menit itu situasinya masih kondusif, apakah diperlukan gas air mata yang membuat semua penonton panik? Harusnya kalau tata kelola keamanan baik, tidak akan terjadi peristiwa memilukan seperti ini,” kata Anam.
Komnas HAM mengimbau agar tak ada lagi narasi kericuhan dipicu karena ulah suporter yang mengancam pemain.
"Tidak begitu," tegas Anam.
Baca Juga: Erick Thohir Temui Presiden FIFA di Qatar, Sampaikan Surat Khusus dari Jokowi
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.