JAKARTA, KOMPAS.TV - Elmiati (33 th), tidak menyangka ia harus kehilangan dua orang terkasihnya, sang suami dan anaknya yang masih balita berusia 3,5 tahun yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Elmiati cerita dengan suara terbata-bata, ia berpisah dengan suami dan anaknya saat keluar ke stadion, berdesak-desakan imbas gas air mata yang ditembakkan polisi.
Dia lantas mengisahkan, dirinya memang berniat bersama keluarga besarnya nonton pertandingan itu. Ia sendiri sudah tiga kali menontong langsung di stadion dan tidak terjadi apa-apa.
Maka dari itu, ia tidak menyangka terjadi kericuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
"Sama keluarga. Sama keluarga dari suami, sama keluarga saya. Janjian di tempat dengan keluarga di Kanjuruhan. Yang meninggal dua, suami, anak saya usia 3,5 tahun," ujarnya di Progam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (3/10/2022) malam.
Elmiati tampak masih sedih dan syok mengenang peristiwa itu.
"Tiga kali (nonton).Yang ikut, suami, saya dan anak saya. Saya ikut (waktu kejadian itu)," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Aremania Selamat, Bertahan Saat Gas Air Mata Ditembakkan Polisi ke Arah Tribun
Baca Juga: Ini Kesaksian dari Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Korban: Pintu Keluar Ditahan
Lantas ia cerita detik-detik ketika ia kehilangan dua orang yang dicintainya itu.
"Waktu itu kejadiannya udah selesai, suporter banyak ke lapangan, lalu ada tembakan gas air mata. Suami saya ajak pulang, gandeng anak, saya di belakang," ujarnya.
"Dari pintu 13 ditahan, disuruh tertib, satu-satu, sedangankan yang kena gas air mata mau turun menyelematkan diri masing-masing," ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.