YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sepakbola dunia turut berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) yang dilaporkan menimbulkan korban tewas 125 orang dan 2 orang polisi. Sejumlah liga sepakbola dunia mengadakan upacara mengheningkan cipta sebelum pertandingan untuk menghormati para korban.
Berbagai pemain serta mantan pesepakbola, pelatih, dan otoritas sepakbola mengirim ungkapan belasungkawa.
Di antara liga yang mengadakan upacara mengheningkan cipta untuk menghormati korban Tragedi Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022) adalah La Liga Spanyol, Eredivisie Belanda, serta Liga Ha’al Israel.
Baca Juga: Kelanjutan Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Polri Periksa Direktur PT LIB hingga Ketua PSSI Jatim
Pada Minggu (2/10/2022) malam waktu Indonesia, sesi mengheningkan cipta semenit digelar sebelum partai Espanyol vs Valencia, pertandingan pertama La Liga pada hari itu.
Hening cipta untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga dilakukan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, yakni Celta Vigo vs Real Betis, Girona vs Real Sociedad, dan Real Madrid vs Osasuna.
Sebelumnya, pihak La Liga telah merilis pernyataan akan melakukan upacara hening cipta untuk menunjukkan belasungkawa kepada masyarakat Indonesia, khususnya keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Sepakbola profesional bergabung dengan pertunjukkan belasungkawa dan mengungkapkan solidaritas dengan keluarga korban,” demikian pernyataan di laman resmi La Liga.
Sementara itu, di Belanda, sesi mengheningkan cipta dilangsungkan sebelum pertandingan Eredivisie antara Fortuna Sittard vs FC Volendam, Excelsior vs Utrecht, NEC Nijmegen vs Feyenoord, RKC Waalwijk vs Sparta Rotterdam, dan FC Emmen vs SC Heerenveen pada Minggu (2/10).
Di Israel, upacara mengheningkan cipta juga digelar dalam satu pertandingan yang dilangsungkan pada hari Minggu (2/10), yakni antara Hapoel Tel Aviv vs Hapoel Jerusalem.
Liga-liga top Eropa seperti Premier League Inggris dan Serie A Italia pun telah merilis pernyataan berisi ungkapan belasungkawa kepada korban Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi yang menewaskan 125 orang ini terjadi ketika Arema menghadapi Persebaya, Sabtu (1/10). Serbuan penonton ke lapangan dibalas polisi dengan tembakan gas air mata ke arah tribun sehingga menimbulkan kericuhan. Banyak korban terinjak atau mati lemas dalam kekacauan.
FIFA sendiri mengibarkan bendera setengah tiang di markasnya di Zurich, Swiss, Minggu (2/10). Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut Tragedi Kanjuruhan sebagai “hari gelap bagi semua orang yang terlibat dalam sepakbola.”
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi yang sungguh tidak terbayangkan. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," kata Infantino.
Baca Juga: FIFA Beri Penghormatan ke Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Kantor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.