BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Laga PSMS vs Persiraja dalam lanjutan jadwal pekan kedua Liga 2 2022-23 yang berlangsung di Stadion H. Dimurthala, Senin (5/9/2022) malam harus ditunda.
Penyebab utama laga tersebut ditunda adalah lampu Stadion H. Dimurthala mati.
Mulanya, para pemain dari kedua kesebelasan sudah tiba di stadion. Bahkan, kedua tim sudah melakukan pemanasan sebelum pertandingan digelar.
Namun, jelang kick-off, tiba-tiba lampu stadion mati. Kendati sudah ditunggu selama satu jam lebih, lampu tak kunjung menyala.
"Begitu mau kick-off, mati lampu. Ditunggu sampai satu jam, lampu tak hidup juga hingga detik ini," kata Ketua Suporter Medan Cintan Kinantan (SMeCK), Lawren Simorangkir dikutip dari Tribun Medan, Senin (5/9/2022) malam.
Baca Juga: PT LIB Berikan Suntikan Dana Sebesar Rp800 Juta untuk Klub di Liga 2
"Sementara penonton sudah cengap (lelah) dan mau nonton,"
Merasa kecewa tidak bisa menonton tim kesayangan dengan harga tiket yang mahal, para suporter mulai mengobrak-abrik besi pembatasa tribun dan membakar papan reklame sponsor yang berada di area tribun E.
Bahkan, papan skor juga menjadi sasaran bakar para suporter.
Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, Lawren mengungkapkan dia dan rekan-rekan SMeCK sempat disuruh untuk segera keluar dari stadion.
"Sepenglihatan kami, yang dibakar itu papan reklame di pinggir lapangan itu. Kemudian kami keluar, dan penonton yang ada di situ juga apresiasi lah terhadap kami. PSMS pulang ke hotel, setengah jam sebelum kami pulang," ucapnya.
Lawren mewakili suporter PSMS juga meminta kepada manajemen untuk mengambil langkah lebih lanjut agar timnya mendapatkan hasil kemenangan WO.
Baca Juga: Jelang Liga 2, PSMS Medan Launching Skuad Tim dan Jersey
Manajer PSMS Mulyadi Simatupang juga sangat kecewa dengan insiden ini. Pihaknya meminta ganti rugi dan menuduh Persiraja tidak siap menggelar pertandingan.
Menurut keterangan dari Mulyadi, lampu stadion mati disebabkan karena kehabisan bahan bakar solar.
"Yang pasti sikap PSMS kecewa, karena kita berharap dapat bertanding sesuai jadwal dan tentunya setelah kehilangan dua poin di kandang Cimahi, tentunya kita memasang target mengambil poin agar kita tetap bisa bersaing," kata Mulyadi.
"Di satu sisi, kita memahami Persiraja ini persiapannya kurang. Tapi melihat kejadian yang tadi, ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan dengan PSMS. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar."
Baca Juga: Unggul dari PSAD Kodam I Bukit Barisan, PSMS Medan Melaju ke Final Piala Edy Rahmayadi 2022!
"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2x30 menit kita tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Dan kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut komisi pertandingan juga, ini segera satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," ujarnya.
Sumber : Tribun Medan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.