YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dikenang sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa, Lev Yashin bermetamorfosa dari seorang buruh pabrik, menjadi pahlawan Uni Soviet dalam dunia sepak bola. FIFA menyebutnya sebagai bintang internasional cum ikon dengan jersey dan topi pet hitam.
Sayang, nasib tragis menimpa Yashin di penghujung usia, ia meninggal dengan hanya memiliki satu kaki.
Bagaimana kisah seorang buruh pabrik, bisa menjadi pesepak bola hebat dan pahlawan Soviet, hingga meninggal dengan satu kaki?
Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar Kemungkinan Diubah Sehari Demi Tradisi
Disarikan dari otobiografinya, BBC menyebut Yashin lahir pada 1929. Ketika usianya menginjak 12 tahun, Yashin dievakuasi dari Moskow ke Ulyanovsk bersama keluarga, tepat pada musim gugur 1941, saat Nazi mengepung St Petersburg, tempat yang hanya berjarak 70 km dari ibu kota.
Di Ulyanovsk, sekitar 800 km sebelah timur Moskow, ayahnya lantas bekerja di pabrik amunisi. Yashin menggeluti pekerjaan serupa, menjadi pembuat peluru di usianya ke-13 tahun. Saat itu pula, Yashin bergabung dengan tim sepakbola pabrik amunisi.
Memasuki usia 18 tahun, Yashin nyaris putus asa karena menderita gangguan saraf.
Ia menulis, "Apakah itu depresi? Saya tidak tahu. Kelelahan yang terakumulasi selama bertahun-tahun, membuat sesuatu dalam diri saya tiba-tiba pecah. Saat itu saya tidak merasakan apa-apa kecuali kekosongan."
Seorang teman dari tim sepakbola pabrik menyarankan Yashin agar menjadi sukarelawan militer saja, demi melakukan "terobosan" besar dalam hidup.
Yashin benar-benar menuruti saran itu. Benar saja, ia menikmati tugas militer sembari bermain di klub bola, menemukan semangat hidup, dan berkomitmen menekuni sepak bola secara serius.
Arkady Chernyshev, seorang pelatih Dynamo Moscow usia muda, menemukan bakat Yashin, menariknya bergabung ke tim ibu kota. Pada tahun 1953, hanya empat tahun setelah mendaftar, ia sudah dipercaya mengisi skuad inti tim senior Dynamo.
Baca Juga: Ketika Kualifikasi Piala Dunia Picu Perang di Amerika Tengah
Sumber : Kompas TV/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.