JAKARTA, KOMPAS.TV - Klub Liga Premier Inggris berencana untuk berhenti melakukan gestur berlutut sebelum pertandingan di musim 2022/2023 yang akan segera datang.
Keputusan itu dilaporkan datang setelah pertemuan antara 20 klub dan beberapa kapten tim yang setuju bahwa gerakan itu sudah tidak lagi relevan.
Sejak musim 2020/2021, setiap tim Liga Premier Inggris telah memberikan dukungannya untuk gerakan Black Lives Matter dengan melakukan gestur berlutut sebelum pertandingan yang dilakukan para pemain di lapangan.
Gestur ini pertama kali diperkenalkan oleh mantan quarterback NFL, Colin Kaepernick, pada tahun 2016 untuk memprotes kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan rasial di Amerika Serikat.
Kemudian nama-nama besar di dunia olahraga lainnya seperti Lewis Hamilton, ikut melakukan hal serupa setelah kematian George Floyd di Amerika Serikat pada 2020.
Gerakan anti-rasisme Liga Premier Inggris ini menerima pujian dari komunitas olahraga yang lebih luas ketika pertama kali dimulai.
Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak pemain yang menentangnya termasuk seperti Wilfried Zaha dan Ivan Toney.
Dan sekarang dilansir dari Daily Mail, beberapa kapten tim telah setuju bahwa gestur berlutut seharusnya hanya terjadi sebelum pertandingan yang 'terpilih'.
Sejumlah klub dilaporkan masih bersedia untuk melakukan gestur tersebut dan ada pula klub yang ingin berhenti.
Baca Juga: Sejarah Tercipta, Alison Brittain Jadi Perempuan Pertama yang Pimpin Premier League
Sumber : Sport Bible
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.