YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyatakan, wafatnya suporter di Bandung saat laga Piala Presiden 2022 diduga kuat lantaran membludaknya penonton di stadion.
Ia menyebut hal ini akan menjadi pelajaran penting untuk Liga 1 Indonesia 2022-2023.
"Kami memang mesti mengevaluasi penuh terutama soal keamanan," ujar Akhmad Hadian seperti dikutip dari Antara, Senin (27/6/2022).
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2022 itu, pada Liga 1 2022-2023 nantinya setiap klub harus menerapkan pengamanan berlapis di setiap pertandingan.
Selain itu, LIB juga berharap semua klub peserta memiliki kesamaan tentang teknis penjualan tiket, yang hanya tersedia dalam bentuk digital ke publik.
Baca Juga: Polrestabes Bandung Panggil Manajemen Persib Terkait Tewasnya Dua Bobotoh di GBLA
LIB memiliki aplikasi atau perangkat lunak untuk pemesanan karcis Liga 1 2022-2023, tetapi dalam praktiknya, panitia pelaksana klub dapat bekerja sama dengan vendor lain.
"Nantinya klub bisa koordinasi dengan vendor. Sementara untuk syarat penonton, minimal sudah menerima dua dosis vaksin, lebih bagus tiga (penguat-red)," tutur Akhmad Hadian.
Sebelumnya diketahui, dua orang suporter meninggal dunia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada Jumat (17/6), tepatnya pada laga Grup C Piala Presiden 2022 Persib melawan Persebaya.
PSSI sudah menyatakan bahwa mereka melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi peristiwa maut tersebut.
Kejadian itu juga menjadi perhatian dari pemerintah Indonesia.
PSSI mengungkapkan, berdasarkan laporan dari panitia, dua suporter itu meninggal karena terjatuh dan terinjak.
Baca Juga: Nama Presiden Jokowi Disebut akan Tercoreng jika Insiden Tewasnya 2 Bobotoh di GBLA Tak Diusut
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.