JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang wasit amatir di El Salvador meninggal dunia setelah dikeroyok oleh pemain dan suporter karena mengeluarkan kartu merah.
Dilansir dari Mirror, Rabu (15/6/2022), Jose Arnaldo Amaya yang berusia 63 tahun meninggal dunia akibat cedera dalam yang dideritanya saat memimpin pertandingan di Stadion Toluca di Miramont, San Salvador, akhir pekan lalu.
Media lokal melaporkan, Amaya yang memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman itu, mengeluarkan kartu merah setelah salah seorang pemain mendapatkan dua kartu kuning.
Kartu merah tersebut ditanggapi dengan kemarahan oleh pemain yang kemudian menyebabkan pemain lain dan sejumlah suporter melakukan penyerangan.
Amaya yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Zacamil lalu dinyatakan tidak selamat karena pendarahan dalam yang dialaminya.
Menurut asosiasi sepak bola El Salvador (FESFUT), Anaya diserang "secara brutal" oleh "suporter dan pemain palsu" dan mmengakibatkan luka "tumpul" yang menjadi penyebab kematiannya.
Melalui pernyataan resmi FESFUT, mereka mengutuk tragedi kematian Amaya tersebut.
RIP José Arnoldo Amaya who was needlessly murdered whilst refereeing in El Salvador after showing a player his second...
Posted by The Referee Forum on Tuesday, June 14, 2022
Baca Juga: PSSI Bantah Tak Bayar Honor Wasit Liga 3, tapi Akui Ada Wasit Nakal yang Belum Terima Honor
"Sebagai sebuah federasi, kami mengutuk semua tindakan kekerasan yang dihasilkan di berbagai tempat olahraga di negara ini," bunyi pernyataan resmi FESFUT.
Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden FESFUT Hugo Carrillo yang menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.
"Sebagai federasi, kami mengutuk apa yang terjadi pada wasit Jose Arnoldo Amaya, dan kami percaya bahwa pihak berwenang dapat menemukan mereka yang bertanggung jawab atas kematian wasit," kata Carrillo.
Polisi pun telah memulai penyidikan kasus ini namun belum ada pihak yang ditangkap.
Kematian Anaya yang tengah menjalani tugasnya sebagai wasit ini kemudian mengundang keprihatinan dari kolega.
German Martinez, seorang wasit di jajaran profesional di El Salvador mengaku sangat sedih dan meminta keadilan atas apa yang menimpa Amaya.
"Sungguh menyedihkan mengetahui bahwa mereka dengan pengecut dan kejam membunuh, yang mengaku sebagai pemain, di lingkungan Toluca di San Salvador, Arnoldo Amaya," tulis Martinez di media sosialnya.
"Teman baik, penasihat, yang selalu memberi saya dukungan agar sukses sebagai pengadil. Kami meminta keadilan!" tutupnya.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Wasit Wanita akan Pimpin Pertandingan Piala Dunia Pria
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.