Kata Roberto Mancini Jelang Finalissima 2022 Italia vs Argentina

LONDON, KOMPAS.TV - Timnas Italia akan menjalani laga ekshibisi kontra Argentina yang bertajuk Finalissima 2022. Jelang laga ini, pelatih Italia, Roberto Mancini menyebut laga akan berjalan seru. 

Duel Italia vs Argentina ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Wembley, London pada Kamis (2/6/2022) pukul 01.45 WIB. 

Ini merupakan ketiga kalinya dua konfederasi tersukses di dunia, UEFA dan CONMEBOL mengadakan pertandingan kampiun EURO kontra Copa America. 

Terlepas dari itu, pertemuan terakhir antara kedua tim di ajang kompetitif terjadi lebih dari tiga dekade silam, tepatnya di semifinal Piala Dunia 1990. 

Baca Juga: Finalissima 2022: Italia vs Argentina, 35 Tahun Gli Azzuri Dihantui Albiceleste

Kala itu, Argentina menang lewat babak adu penalti dan sosok Mancini masih berstatus sebagai pemain Gli Azzurri. 

"Italia melawan Argentina adalah hal klasik di dunia sepak bola dan ini akan menjadi perayaan bagi banyak pemain," sebut Mancini, dikutip dari situs resmi UEFA. 

"Yang pasti, pertandingan ini akan menjadi duel yang sangat menarik." 

Namun, Gli Azzurri tidak akan diperkuat sejumlah pemain andalannya untuk pertandingan kali ini. 

Federico Chiesa, Ciro Immobile, Domenico Berardi, hingga Marco Verratti harus absen karena cedera. 

Mancini juga mengungkapkan bahwa pertandingan kontra Argentina ini akan menandai regenerasi Timnas Italia. 

Baca Juga: Italia vs Argentina, Ini Harapan Chiellini di Laga Terakhir Berkostum Gli Azzurri

"Laga besok akan mengakhiri sebuah siklus. Bukan berarti 15-20 pemain harus meninggalkan tim," sambung Mancini.

"Bagaimanapun, mulai besok kami akan selalu menyertakan pemain muda untuk mendapatkan pemahaman level mereka dan apakah kami akan menggunakan mereka pada masa depan." 

Pertandingan ini juga akan menjadi perpisahan bek Italia, Giorgio Chiellini. Pemain berusia 37 mengumumkan gantung sepatu dari Gli Azzurri. 

Regenerasi Italia memang hal yang perlu dilakukan oleh Mancini. Pasalnya, skuad Italia terbilang banyak diisi para pemain berusia di atas 28 tahun. 

Hal tersebut juga menjadi respons kegagalan Italia lolos ke putaran final Piala Dunia dua edisi beruntun, termasuk tahun ini di Qatar.