JAKARTA, KOMPAS.TV - Rafael Nadal mengkritik keputusan untuk melarang petenis Rusia dan Belarusia tampil di Wimbledon 2022 sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Tak hanya Wimbledon, petenis dari Rusia dan Belarusia juga dilarang mengikuti turnamen lapangan rumput Inggris mana pun oleh All England Lawn Tennis Club (AELTC).
Nadal menilai, larangan tersebut tidak adil karena bukan mereka yang memulai perang antara Rusia dan Ukraina.
"Saya pikir itu sangat tidak adil (pada) rekan-rekan tenis Rusia saya, kolega saya,” kata petenis asal Spanyol itu dikutip dari BBC, Minggu (1/5/2022).
"Bukan salah mereka dengan perang yang terjadi saat ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Novak Djokovic juga menyebut larangan tampil bagi petenis Rusia dan Belarusia adalah hal yang "gila".
Sementara petenis nomor delapan dunia asal Rusia, Andrey Rublev, mengatakan, larangan itu "diskriminasi total" dan "tidak logis".
Baca Juga: Petenis Rusia dan Belarusia Dilarang Ikut Wimbledon 2022
Sedangkan petenis putri Ukraina Elina Svitolina, menyambut baik tindakan yang diambil penyelenggara Wimbledon.
Namun, ia menambahkan bahwa pemain Rusia dan Belarusia yang menentang invasi seharusnya diizinkan untuk bertanding.
Badan yang mengatur tenis profesional pria (ATP) dan wanita (WTA) juga menentang larangan tersebut dan sedang memutuskan bagaimana harus bereaksi.
Salah satu kemungkinannya adalah mereka bisa menghilangkan poin peringkat dari turnamen Grand Slam yang berlangsung dari 27 Juni hingga 10 Juli itu.
Sumber : BBC Sports
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.