JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mencari sponsor untuk pengadaan teknologi VAR (video assistant referee) untuk penyelenggaraan kompetisi Liga 1 di Indonesia.
Menurut Iriawan, VAR menjadi salah satu terobosan yang direncanakan PSSI dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola nasional.
Apalagi dalam kompetisi domestik, permasalahan wasit terus saja menimbulkan kontroversi dan juga seringkali merugikan tim-tim yang bertanding.
PSSI pada Liga 1 musim 2021-2022 lalu sebenarnya telah menghadirkan asisten wasit tambahan di belakang gawang.
Asisten tersebut bertugas untuk memonitor kejadian di sekitar kotak penalti seperti pelanggaran hingga menentukan gol mengenai apakah bola sudah melewati garis gawang.
Meski begitu, di berbagai liga sepak bola top dunia, sudah tidak ada yang menggunakan asisten wasit tambahan di sekitar gawang.
Kini semua menggunakan teknologi VAR yang dinilai lebih efisien dan tepat dalam mengambil keputusan.
Untuk itu, PSSI ingin VAR juga ada di kompetisi nasional agar para pemain bisa merasakan bagaimana bertanding di sebuah pertandingan yang menggunakan bantuan teknologi.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI Berharap Liga 1 Digelar 27 Juli
"Kami sekarang sudah ada asisten wasit tambahan, tapi kami ingin mengadakan VAR," kata Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan, dikutip dari Antara, Rabu (20/4/2022).
"Kami sudah komunikasi kalau ada sponsor mau membiayai VAR karena itu cukup mahal. Jadi kami akan menggandeng sponsor yang bisa membiayai itu," ucapnya.
Menurutnya, Iriawan melanjutkan, biaya pengadaan VAR berada di angka yang cukup mahal yakni mencapai Rp90 miliar dengan biaya operasional untuk sekali bermain di stadion sekitar Rp200 juta.
Akan tetapi, PSSI mau tak mau harus segera punya teknologi VAR karena Indonesia akan menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U20 2023 mendatang.
"Tapi kami juga harus bisa mempelajari dan mudah-mudahan bisa tahun depan karena ada rencana Piala Dunia U20 2023," imbuhnya.
VAR pertama kali resmi digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia saat Prancis menjadi juara.
Teknologi tersebut mampu membantu kinerja wasit utama dalam memberikan keputusan pada seluruh 64 pertandingan yang dimainkan di 14 arena yang tersebar di 11 kota itu.
Kini, teknologi VAR telah digunakan di berbagai liga top Eropa. Sedangkan di ASEAN, baru Thailand saja yang kompetisi domestik kasta teratasnya menggunakan VAR.
Baca Juga: PSSI Ultah ke-92, Menpora Zainudin Amali Selipkan Doa untuk Prestasi Timnas
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.