JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapten sepak bola Rusia Artem Dzyuba akhirnya buka suara atas invasi negaranya ke Ukraina setelah sebelumnya ia disindir dan disalahkan oleh pemain Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Instagram, striker Zenit St Petersburg berusia 33 tahun itu menggambarkan perang sebagai 'hal yang menakutkan'.
Tetapi Dzyuba tidak mengutuk tindakan agresif Rusia dan ia berbicara tentang kebanggaannya menjadi warga negara Rusia.
Dzyuba kemudian juga membalas sindiran dari para pesepakbola Ukraina yang diarahkan kepadanya.
Sebelumnya bek Everton dan Ukraina Vitaliy Mykolenko menyebut Dzyuba sebagai penakut yang terdiam dan rekan-rekan tim nasional Rusia-nya sialan karena tidak berbicara untuk mengutuk perang.
Mykolenka bahkan juga menyebut Dyuba dan keluarganya akan menghabiskan hidup di penjara bawah tanah.
Pemain Manchester City Oleksandr Zinchenko juga mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin, sementara penyerang West Ham Andriy Yarmolenko mengungkit rekaman seks milik Dzyuba.
"Sampai saat ini, saya tidak ingin berbicara tentang topik peristiwa di Ukraina," tulis Dzyuba, Rabu (2/3/2022).
"Saya tidak mau, bukan karena saya takut, tetapi karena saya bukan ahli politik, saya tidak pernah masuk dan tidak berniat (tidak seperti sejumlah besar ilmuwan politik dan ahli virus yang baru-baru ini muncul di Internet)," katanya.
Baca Juga: Gara-Gara Rusia Invasi Ukraina, Vladimir Putin Kehilangan Sabuk Hitam Taekwondo
"Tapi seperti orang lain, saya punya pendapat sendiri. Karena saya tertarik pada topik ini dari semua sisi, saya akan mengungkapkannya. Saya menentang perang apa pun. Perang adalah hal yang menakutkan," ucapnya.
"Tapi saya juga menentang agresi dan kebencian manusia, yang semakin hari semakin menghancurkan. Saya tidak takut bahwa saya orang Rusia. Saya bangga menjadi orang Rusia," tegas Dzyuba.
Ia juga melanjutkan sejumlah pernyataannya sebagai berikut:
"Dan saya tidak mengerti mengapa atlet harus menderita sekarang. Saya menentang standar ganda."
"Mengapa seseorang dapat melakukan segalanya, dan mereka menggantungkan semua anjing pada kami."
"Mengapa semua orang berteriak tentang olahraga agar tetap berada di luar politik tetapi pada kesempatan pertama, ketika datang ke Rusia, prinsip ini benar-benar dilupakan?"
"Saya ulangi, perang itu menakutkan. Dalam situasi stres, orang menunjukkan esensi sejati mereka, terkadang negatif."
"Betapa banyak kemarahan, kotoran, dan empedu kini telah dicurahkan pada semua orang Rusia, terlepas dari posisi dan profesi mereka."
"Ribuan orang yang menulis hinaan dan ancaman itu, berjejeran!"
Baca Juga: Negaranya Diinvasi Rusia, Begini Reaksi Keras Bintang Man City Asal Ukraina Oleksandr Zinchenko
"Sangat aneh mendengar semua ini dari orang-orang yang telah diberikan banyak hal oleh Rusia dalam hidup mereka."
"Semua ini hanya menciptakan lebih banyak hal negatif."
Dzyuba melanjutkan dan mengingatkan bahwa perang akan berakhir tetapi hubungan manusia akan tetap ada dan tidak mungkin untuk mundur kembali.
"Dan untuk beberapa rekan yang duduk di bokong mereka di rumah-rumah mewah di Inggris dan mengatakan hal-hal buruk: Itu tidak bisa menyinggung kita, kita mengerti segalanya! Damai dan kebaikan untuk semua orang!" pungkas Dzyuba.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pekan lalu, berbagai organisasi dunia terus memberikan tekanan agar Rusia menghentikan invasinya, salah satunya melalui olahraga.
FIFA dan UEFA kompak menjatuhkan sanksi kepada Rusia dengan melarang tim sepak bola baik putra dan putri untuk berkompetisi di Piala Dunia 2022 dan Euro 2022.
Klub-klub asal Rusia yang masih bertahan di kompetisi Eropa juga telah dilarang untuk bertanding.
Timnas Rusia sejatinya dijadwalkan akan melawan Polandia, Republik Ceko dan Swedia di jalur 2 babak Play-Off Kualifikasi Piala Dunia 2022 bulan ini.
Baca Juga: FIFA dan UEFA Larang Rusia Berlaga di Kompetisi Dunia Hingga Batas Waktu yang Belum Ditentukan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.