Sebagai bentuk kekesalan, pembalap Spanyol itu bahkan mengancam tidak akan berlomba di Indonesia.
"Jika menggunakan 24 motor di lintasan melewati lap demi lap untuk membersihkannya," ucap Espargaro.
"Jelas itu berhasil dan menghasilkan jalur ideal untuk memiliki lebih banyak grip. Aspal semakin bersih. Tetapi, itu bukan solusi. Saya ke Indonesia bukan untuk membersihkan lintasan," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Update Tes Pramusim MotoGP Mandalika - Catatan Waktu Meningkat, Sinyal Membaiknya Kondisi Aspal
Espargaro lalu melanjutkan dengan mengeluhkan dua hal.
Pertama, mengendarai motor dengan kondisi tersebut berbahaya. Kedua, hanya ada satu orang yang bisa memaksa ia berkendara dan itu adalah Massimo Rivola di tim Aprilia.
"Saya ingin memutuskan untuk membalap ketika situasi sudah tidak berbahaya," ujarnya.
Kendati merasa kesal, Espargaro tetap turun di lintasan sebagai bentuk solidaritas dengan para pembalap MotoGP lainnya.
"Saya punya tujuh ban. Jika saya ingin lanjut atau menanti. Mengapa saya harus membersihkan lintasan untuk yang lain?" kata Espargaro.
"Ada beberapa tim yang mendorong untuk memasuki lintasan karena mereka membutuhkan banyak waktu ketimbang kami. Itu bukan urusan yang adil."
"Tetapi, kemudian saya melihat semua pembalap MotoGP berkendara dalam kondisi yang sangat tidak aman. Saya merasa kasihan pada mereka. Jadi saya memutuskan untuk turun. Saya sangat marah dan kesal," ujarnya.
Aleix Espargaro pada akhirnya berhasil menuntaskan tes hari pertama dengan menempati urutan ke-2 peraih lap time tercepat.
Dia membukukan 1 menit 32,937 detik dan berada di belakang adiknya sendiri, Pol Espargaro (Repsol Honda), pada timesheet.
Baca Juga: Sepenggal Kisah Sirkuit Mandalika: Keindahan yang Sempat Tak Dilirik Pemerintah Pusat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.