DAKAR, KOMPAS.TV - Timnas Senegal sukses menjuarai gelaran Piala Afrika 2021 usai membungkam Mesir melalui adu penalti, Minggu (6/2/2022) malam waktu setempat atau Senin (7/2) dini hari WIB. Keberhasilan Sadio Mane dan kawan-kawan disambut perayaan meriah di kampung halaman.
Puluhan ribu warga Dakar, Senegal memenuhi titik-titik nonton bareng yang digelar untuk menyaksikan final. Mereka diliputi ketegangan sepanjang pertandingan, terutama ketika final mencapai babak adu penalti.
Pertandingan Senegal vs Mesir berkesudahan 0-0 sepanjang 120 menit sehingga mesti ditentukan lewat babak adu penalti.
The Indomitable Lions sukses menang 4-2 dalam babak adu tos-tosan. Dua eksekutor Timnas Mesir gagal mengonversi penalti.
Baca Juga: Cetak Sejarah Baru, Senegal Juara Piala Afrika 2021, Bekuk Mesir Via Adu Penalti
Sepanjang waktu normal, anak asuh Aliou Cisse lebih banyak menekan Mohamed Salah dan kolega. Senegal bahkan mendapat peluang emas ketika pertandingan memasuki menit ketujuh.
Senegal mendapat hadiah penalti, tetapi Sadio Mane gagal mengonversinya. Penampilan gemilang kiper Mesir, Gabaski pun memaksa pertandingan ditentukan hingga adu penalti.
Di babak adu penalti, Mane sukses menebus kegagalannya. Sang pemain menyarangkan penalti kelima Senegal sekaligus mengunci titel Piala Afrika 2021.
Sementara itu, kompatriot Mane di Liverpool, Mohamed Salah tak ambil bagian dalam adu penalti. Pasalnya, Salah ditetapkan sebagai penendang kelima, sedangkan skor adu penalti sudah tak terkejar usai Mane mengambil tendangan.
Keberhasilan Mane pun disambut gegap-gempita ribuan suporter yang menonton melalui layar besar.
“Terima kasih, Sadio Mane. Jujur kami sangat senang dengan kemenangan ini dan ini memberi kami kebahagiaan,” kata Wolof, suporter Timnas Senegal yang ikut nonton bareng di Dakar.
Terdapat sejumlah titik nonton bareng final Piala Afrika 2021 yang digelar di Senegal. Salah satunya di kompleks Monumen Renaisans Afrika, Dakar.
“Kami melewatkan babak pertama tetapi itu tidak mematahkan semangat kami dan anak-anak memberikan segalanya untuk meraih kemenangan,” lanjut Wolof.
Seusai pertandingan, suporter Timnas Senegal tumpah-ruah di jalanan Dakar. Suporter yang girang berpawai memenuhi jalan, menari-nari dan menembakkan kembang api.
Para suporter girang karena Edouard Mendy dan kawan-kawan mencetak sejarah sekaligus menambal luka dua kali gagal di final.
Timnas Senegal telah dua kali masuk final Piala Afrika, yakni pada 2002 dan 2019, masing-masing dikalahkan Kamerun dan Aljazair.
Usai menjuarai Piala Afrika, pemerintah Senegal pun menetapkan 7 Februari sebagai hari libur nasional untuk mengenang keberhasilan ini.
Baca Juga: Menggila di Piala Afrika 2021, Sadio Mane Jadi Raja Gol Senegal Sepanjang Masa
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.