JAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Indonesia pernah jadi bulan-bulanan Vietnam 6 bulan lalu dengan skor menyakitkan 4-0. Ini terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, 7 Juni lalu. Saat itu timnas sudah dilatih Shin Tae Yong yang baru saja teken kontrak jadi pelatih.
Pada pertandingan itu, di babak pertama empat bertahan tanpa gol, lantas usai turun minum Vietnam menggila. Indonesia dibobol empat kali oleh Vietnam lewat gol dari Vu Van Thanh, Nguyen Quang Hai, Nguyen Tien Linh, dan Nguyen Cong Phuong.
Di pertandingan sebelumnya, bahkan ketika jadi tuan rumah di GBK, pada 15 Oktober 2019 di mana skuad Garuda masih dikomandoi Simon McMenemy, waktu itu timnas dihajar skor 1-3.
Pantas saja, Shin-Tae Yong begitu menanti pertandingan yang digelar malam nanti antara Indonesia vs Vietnam. Apalagi menurutnya Vietnam adalah tim terkuat di Asia Tenggara saat ini.
“Mereka (Vietnam) adalah tim terkuat di AFF,” kata Shin Tae Yong seperti dikutip situs resmi PSSI.
Lantas, bagaimana kans timnas menghadapi Vietnam?
Baca Juga: AFF 2020: Menilik Peran Elkan Baggott sebagai Kunci Timnas Indonesia
Melansir dari 11v11, timnas sebenarnya sedikit lebih unggul dengan catatan delapan kemenangan, sembilan kali imbang, dan tujuh kali kalah dari 24 laga di semua ajang.
Pada turnamen antarnegara Asia Tenggara ini, duel Indonesia vs Vietnam telah tersaji sebanyak sembilan kali. Timnas Indonesia lagi-lagi unggul dengan catatan tiga kemenangan, imbang lima kali, dan hanya sekali kalah dari Vietnam.
Pertemuan perdana timnas Indonesia vs Vietnam di Piala AFF terjadi pada edisi perdana tahun 1996. Singkatnya, rekor pertemuan Indonesia tidak kalah dengan Vietnam.
Itulah alasan, STY mengintruksikan agar timnas tidak takut Vietnam. Meskipun banyak yang bilang Vietnam sekarang lebih menakutkan dibanding Thailand, sang Raja Asia Tenggara.
Baca Juga: Piala AFF 2020: Punya Rekor Pertemuan Panjang, Bek Vietnam Ini Tak Ingin Remehkan Timnas Indonesia
Secara strategi, pendekatan direct football yang kerap jadi andalan STY akan berhadapan dengan penguasaan bola milik Vietnam yang dilatih Park Hang-Seo.
Timnas Indonesia masih punya kelemahan di lini belakang. Apalagi usai secara resmi Elkan Baggott dikarantina dan dipastikan tidak bisa main lawan Vietnam. Namun, sebenarnya bisa ditutupi dengan tangguhnya Dewangga yang kerap bikin umpan direct ke depan.
STY bisa memanfaatkan Fullback kanan timnas yang di sana terdapat Asnawi Mangkualam. Pemain yang bermain di Liga Korea tersebut bisa jadi pintu serangan bersama Witan Sulaiman di tepi lapangan. Ini terbukti dengan pertandingan babak pertama lawan Vietnam Juni lalu ketika Asnawi mampu spartan dan merepotkan lini belakang Vietnam.
Tinggal Ezra Walian di depan. Pemain ini tipe striker modern yang biasa membuka ruang. Ia juga punya tendangannyang keras dan tubuh yang kekar akan jadi pemantul bagi Evan Dimas di depannya.
Di sinilah letak efek kejut Evan Dimas bisa jadi pembeda. Ia bisa jadi penentu pertandingan asal diberi ruang terbuka. Evan pasti ditempel ketat sebab ia bintang timnas, tapi STY punya sosok Ricky Kambuaya.
Ia kemungkinan bisa terbuka dan leluasa jika Vietnam fokus ke Evan Dimas.
Dua pemain Vietnam yang layak diwaspadai adalah Nguyen Quang Hai yang mencetak gol keras ke gawang timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu dan Vu Van Thanh yang melakukan hal sama di timnas. Vietnam hampir merata skill individu, tapi dua pemain ini adalah kunci permainan.
Jika keduanya mampu dimatikan, bisa jadi Evan Dimas dkk akan leluasa mengacak-acak Vietnam dan menyegel satu kursi di semifinal AFF 2020.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.