PARIS, KOMPAS.TV - Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu mengecam kekerasan suporter yang marak di Ligue 1 Prancis musim ini. Ia pun mendesak otoritas sepak bola Prancis “awas” dan memberi sanksi tegas.
Terkini, insiden suporter terjadi dalam partai Olympique Lyonnais vs Olympique Marseille, Minggu (21/11/2021) malam waktu setempat.
Gelandang Marseille, Dimitri Payet, terkena lemparan botol suporter dalam laga tersebut. Partai Lyon vs Marseille pun ditangguhkan.
Sederet insiden suporter membuat Maracineanu mendesak otoritas bertindak lebih tegas.
“Apa yang terjadi di Lyon tidak bisa diterima. Kita butuh sanksi dan secara umum, kewaspadaan yang lebih radikal dan segera dari para aktor sepak bola,” kata Maracineanu pada Senin (22/11).
Baca Juga: Dimitri Payet Terkapar Usai Kena Sambit Botol Suporter, Laga Lyon vs Marseille Ditunda
“Dimitri Payet saya dukung sepenuhnya. Kita tidak bisa membiarkan pemain diserang seperti ini. Tindakan seperti itu harus ditanggapi dengan penghentian pertandingan paling minimalnya,” imbuhnya.
Maracineanu menambahkan bahwa kementerian akan menggelar rapat dengan perwakilan liga, klub, dan wasit pada Selasa (23/11). Tujuan rapat ini adalah mencari cara mengakhiri insiden suporter hingga akhir musim.
Insiden pelemparan botol ke Payet hanyalah satu dari sekian insiden suporter yang mencoreng citra sepak bola Prancis awal musim ini. Seiring kembalinya suporter ke stadion, kerusuhan justru marak terjadi.
Pada Agustus lalu, suporter Nice menyerbu lapangan dan bentok dengan pemain serta staf Marseille. Nice dihukum pengurangan satu poin akibat kejadian itu.
Pada bulan yang sama, pemain Marseille juga disambit proyektil oleh suporter Montpellier.
Kerusuhan suporter pun membuat laga Saint-Etienne vs Angers ditunda pada Oktober lalu. Suporter berlari ke lapangan dan melempar flare ke arah pemain.
Baca Juga: Ricuh! Laga Ligue 1 Nice Vs Marseille Ditunda usai Suporter Menyerbu ke Lapangan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.