LOMBOK, KOMPAS.TV - Pulau Lombok saat ini tengah menjadi perhatian Indonesia bahkan dunia ketika Sirkuit Mandalika menggelar balapan kelas internasional yaitu World Superbike (WSBK) 2021.
Puluhan pembalap serta ratusan kru yang terlibat berbondong-bondong ke kabupaten Lombok Tengah, tempat di mana lintasan balap kebanggaan Indonesia, Sirkuit Pertamina Mandalika berada.
Dengan banyaknya pendatang dari luar negeri yang datang ke salah satu daerah di wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA) tersebut, tentu banyak kisah dan kejadian yang muncul menyertainya.
Berikut beberapa kisah dan tingkah laku unik yang dilakukan para pembalap WSBK selama berada Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.
Sebelum digelarnya WSBK di Sirkuit Mandalika, pasti tak banyak yang mengenal Toprak Razgatlioglu.
Toprak Razgatlioglu merupakan pembalap motor dari tim Pata Yamaha yang berkompetisi di World Superbike musim 2021.
Pria berkebangsaan Turki tersebut saat ini tengah berupaya untuk meraih gelar juara WSBK setelah unggul 30 poin dari pesaing terdekatnya, Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team) yang merupakan juara enam musim beruntun World Superbike.
Baca Juga: Suka Balapan di Trek Baru, Calon Juara WSBK Tak Kesulitan Melibas Aspal Sirkuit Mandalika
Di sela-sela kesibukannya mempersiapkan diri di balapan WSBK, Razgatlioglu sempat terlihat melakukan kejadian unik dengan ikut bersama ibu-ibu memotong rumput di sekitar Sirkuit Mandalika.
Hal itu diketahui dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya beberapa hari lalu jelang balapan WSBK.
"Persiapan terakhir sebelum akhir pekan," tulis Toprak dengan foto dirinya sambil memotong rumput.
Kejadian tersebut menarik netizen Indonesia yang terkejut dengan perilaku sang calon juara.
Unggahannya tersebut kemudian mendapatkan komentar lebih dari 3.000 yang didominasi Bahasa Indonesia.
Selain Toprak Razgatlioglu, Scott Redding juga menarik perhatian netizen Indonesia dengan aksi dermawannya.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya @reddingpower, mantan pembalap MotoGP tersebut menceritakan kisahnya bertemu dengan seorang remaja berusia 14 tahun di Lombok.
Remaja tersebut merupakan penjual gelang yang menjajakan barang jualannya di sekitar pantai.
Redding menceritakan bahwa remaja tersebut memberinya kesan positif tentang perjuangan si remaja penjual gelang di usia muda yang berusaha mencari nafkah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.