KUTA, KOMPAS.TV – Viral pemberitaan tentang pengakuan kakak seorang marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat tentang seragam marshal yang dikumpulkan tanpa dicuci lalu digunakan lagi secara random atau acak. Hal tersebut pun diiyakan oleh seorang marshal.
Wardi, yang menolak menggunakan nama aslinya, mengamini kenyataan itu saat ditemui Kompas.tv di kawasan Kuta, Lombok, Selasa (16/11/2021) petang.
“Iya, pas udahan (tugas), (seragam) dikumpulin bareng-bareng. Dipakai satu kali, langsung dikumpulin. Besoknya ngambilnya random, ndak tahu punya siapa. Campur,” tuturnya.
Baca Juga: Curhat Marshal Sirkuit Mandalika: Kami Disalahkan dan Disepelekan, padahal Kami Tugas Panas-panasan
Akibatnya, kata Wardi, ada sejumlah rekannya sesama marshal yang mengeluhkan tertular penyakit kulit seperti panu.
“Ada yang bilang kena panu,” ujarnya.
Melansir Alodokter.com, panu merupakan infeksi jamur yang mengganggu pigmen kulit, sehingga timbul bercak dengan warna yang lebih terang pada kulit dan diiringi rasa gatal.
Baca Juga: Pengakuan Marshal Sirkuit Mandalika: Kami Dikasih Makan kok, tapi…
Lantaran para marshal merasa tak nyaman dengan prosedur penggunaan seragam secara acak itu, terang Wardi, mereka pun mengajukan usul agar seragam para marshal langsung dicuci setelah digunakan satu kali.
“Kemarin ada usul dari teman-teman marshal, kalau bisa (seragamnya) dicuci. Soalnya ada yang bilang kena panu, ada yang gini, ada yang gitu,” terang lelaki asal Lombok ini.
Usulan para marshal ini rupanya mendapat respons positif dari pihak manajemen Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA) selaku operator Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Hina Marshall Sirkuit Mandalika, Dyan Dilato Resmi Mundur dari MGPA
“Tadi sih saya lihat (seragam) sudah dicuci,” ujarnya senang.
“Jadi aman lah dipakainya.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.