SLEMAN, KOMPAS.TV - Para pemegang saham PT Putra Sleman Sembada (PSS) belum dapat memberikan keputusan terkait ulitimatum yang diberikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Sebelumnya telah diketahui bahwa Kustini telah memberikan ultimatum soal tiga tuntutan suporter PSS Sleman (BCS & Slemania) kepada PT PSS selaku perusahaan pengelola klub PSS Sleman, pada Kamis (14/10/2021).
Salah satu tuntutan suporter PSS adalah memecat pelatih saat ini, Dejan Antonic, lantaran performa yang kurang memuaskan. Kustini pun memberikan tenggat waktu sampai Senin (18/10) kemarin.
Baca Juga: Bupati Sleman Beri Ultimatum kepada Pemegang Saham Mayoritas PT PSS
Namun, dalam pertemuan virtual Senin sore yang dihadiri oleh pemegang saham mayoritas PT PSS, Agus Projosasminto, pihak dewan klub belum memberi keputusan final terhadap ultimatum Kustini.
Agus menjelaskan bahwa belum adanya keputusan final, lantaran belum mencapai titik temu dengan pemegang saham PT PSS lainnya, Effy Soenarni Soeharsono.
"Kami mohon maaf ibu Bupati, hingga sore ini belum ada keputusan final," ungkap Agus, dikutip dari rilis yang diterima KOMPAS.TV.
"Kita berdua sudah komunikasi, tapi sampai saat ini belum ada hasil atau keputusan."
"Saya tetap berkomitmen untuk mencari solusi yang terbaik untuk PSS Sleman agar tidak berlarut-larut," terang Agus.
Berikut hasil pertemuan sore ini. Belum ada keputusan final dan saya akan terus mengawal..
— Kustini Sri Purnomo (@KustiniKSP) October 18, 2021
Sampai Kau Bisa. pic.twitter.com/cndP4slRJK
Di sisi lain, Kustini tidak dapat ikut campur secara lebih perihal keputusan internal manajemen klub. Dirinya hanya meminta pihak manajemen klub segera merampungkan masalah ini.
"PSS adalah klub profesional, saya tidak bisa masuk lebih jauh lagi. Bagaimanapun caranya, saya minta agar segera ada solusi. Karena ini hubungannya dengan kondusifitas di Sleman ini aman," imbuh Kustini.
Baca Juga: Suporter PSS Sleman Temukan Fakta Baru soal Arthur Irawan
"Saya minta segera (diselesaikan). Soalnya masalah ini sudah berlarut-larut," pungkas Kustini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.