YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pembalap Indonesia, Andi Farid Izdihar, finis di posisi ke-24 pada balapan Moto3 Americas yang penuh dengan kontroversi.
Kontroversi mewarnai jalannya balapan seri ke-15 Moto3 Americas yang berlangsung di Sirkuit Americas, Austin, AS, Minggu (4/10/2021).
Ini tidak jauh dari aspek keselamatan pembalap yang menjadi borok bagi kategori lomba paling junior di MotoGP tersebut.
Baca Juga: Tampil Buruk Lagi, Pelatih Persebaya Keluhkan Jadwal Liga yang Bentrokan dengan Timnas
Balapan Moto3 Americas dihentikan dua kali karena kecelakaan. Balapan pertama cuma berlangsung tujuh lap sementara balapan kedua tak sampai tiga lap.
Pembalap yang lebih akrab disapa Andi Gilang tersebut finis di posisi ke-24 pada balapan pertamanya di Sirkuit Americas.
Hasil yang diraih Andi Gilang agak disesali oleh manajer timnya di Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama.
Mantan pembalap MotoGP itu merasa potensi Andi Gilang tidak keluar sepenuhnya karena balapan berakhir terlalu cepat.
"Andi memiliki kepercayaan diri tinggi. Dia memiliki peluang bagus, tetapi balapan dihentikan karena bendera merah. Ini mengecewakan karena dia tidak bisa menunjukkan seberapa besar progresnya " kata Aoyama, dilansir dari Honda Team Asia.
Andi Gilang membuat kemajuan cukup signifikan dari sesi ke sesi sejak latihan bebas kedua.
Pembalap asal Bulukumba itu menyukai tata letak Sirkuit Americas meski lintasan tersebut dikritik karena aspal yang tidak rata.
Ritme lomba pembalap berusia 24 tahun itu bahkan meningkat hampir satu detik dari torehannya pada kualifikasi.
Namun, Andi Gilang mengaku kesulitan untuk meraih hasil bagus karena posisi start yang tidak ideal.
Andi Gilang memulai lomba MotoGP Americas dari posisi ke-25, atau 10 tingkat dari posisi poin yaitu 15 besar.
"Balapan ini berjalan sulit karena saya start dari belakang, untuk mencoba mengejar pembalap-pembalap di depan itu berisiko," kata Andi Gilang.
Memperbaiki posisi start menjadi misi Andi Gilang pada balapan berikutnya.
"Target saya di Misano adalah memulai lomba di posisi sebaik mungkin yang bisa saya raih," ujarnya.
Balapan seri ke-16 MotoGP Emilia Romagna akan dihelat di Sirkuit Misano, Italia, pada 24 Oktober.
Diketahui, maut hampir merenggut tiga pembalap yang terjatuh di tengah lintasan lurus pada balapan kedua.
Insiden bermula saat ban depan Jeremy Alcoba (Indonesian Racing Gresini) tersenggol ban belakang Deniz Oencue (Red Bull KTM Tech3) yang mengubah lajur.
Benturan membuat Alcoba terjatuh di tengah lintasan.
Alcoba beruntung terjatuh di depan motornya. Sebab, Andrea Migno (Rivacold Snipers) dan Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo) tak sempat menghindar.
Migno menghantam motor Alcoba hingga terpelanting ke tengah lintasan juga. Adapun Acosta terlempar dari motor hingga menyentuh pembatas trek.
Peristiwa pembalap terjatuh di tengah lintasan menjadi mimpi buruk.
Tahun ini sudah ada tiga pembalap muda yang meregang nyawa karena terjatuh di lintasan dan tertabrak rival mereka sendiri.
Untungnya, pembalap Moto3 lain bisa menghindari Alcoba, Migno, dan Acosta. Ketiganya pun selamat dari maut.
Keberuntungan juga menaungi pembalap Indonesia yang bisa menuntaskan balapan tanpa mengalami insiden apa pun.
Andi Gilang pada musim ini sudah tiga kali menorehkan poin. Hasil ini menempatkannya di peringkat ke-29 klasemen pembalap.
Sementara Pedro Acosta masih menjadi pemuncak klasemen dengan koleksi 218 poin, unggul 30 poin dari rival terdekatnya, Dennis Fogia (Leopard Racing).
Acosta masih mendapatkan poin semenjak hasil balapan MotoGP Americas ditentukan dari balapan pertama sebelum dihentikan.
Baca Juga: Usai Sakiti Barcelona, Luis Suarez Sebut Selebrasi Golnya Bukan untuk Menyindir Koeman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.