“Solskjaer meningkat dalam pekerjaannya, dia telah menjadi manajer untuk waktu yang lama tetapi dia hanya mengelola klub-klub kecil. Dia mendapat pekerjaan itu karena masa lalunya di Manchester United," kata Gough dikutip dari TalkSPORT.
"Cukup jelas, tanpa bermaksud buruk, Solskjaer adalah pelatih tim papan tengah yang memimpin para pemain elite," tutur Gough.
“Kadang-kadang pemain elite akan membuat Anda keluar dari masalah, mereka akan membuat Anda memenangkan pertandingan secara sendirinya."
Baca Juga: Ronaldo Jadi Pelatih Dadakan, Ferdinand: Kalau Saya Solskjaer, Saya akan Menyuruhnya Duduk!
“Tetapi ketika sampai pada pertandingan besar dan Liga Champions adalah area di mana dia banyak terjebak dalam taktik. Dia tidak memiliki otak taktis dari manajer lain yang pernah berada di sana dan melakukannya. Di sinilah dia jatuh berkali-kali," jelas Gough.
Pada kesempatan lain, Gough bahkan mengatakan jika suatu saat Solskjaer dipecat dari Manchester United, tak akan ada tim besar yang akan menginginkan jasanya.
“Ketika Anda menjadi manajer tim yang memiliki pemain hebat di dalamnya, (seperti) yang dimiliki Manchester United, Anda memiliki setengah peluang."
“Jujur saja, dia telah memenangkan lotre, bukan? Dia adalah manajer papan tengah yang mendapat kesempatan untuk menonjolkan namanya dengan memimpin Manchester United."
“Satu-satunya alasan dia mendapat kesempatan itu adalah karena dia dipandang sebagai legenda Manchester United, sama seperti Lampard di Chelsea, sama seperti Arteta yang mantan pemain Arsenal."
“Dia bisa menonjolkan namanya. Tapi sungguh, jika dia dipecat besok, akankah klub delapan besar dunia lainnya mengejar Solskjaer? Tidak," tukas Gough.
Baca Juga: Manchester United Keok Lawan BSC Young Boys, Solskjaer: Pemain Kurang Disiplin
Sumber : TalkSPORT
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.