JAKARTA, KOMPAS.TV - Transfer Romelu Lukaku senilai 97 juta poundsterling (Rp1,9 triliun) ke Chelsea dari Inter Milan musim panas ini adalah rekor pemain termahal yang pernah dibayarkan The Blues.
Striker asal Belgia itu mengalami pasang surut sepanjang kariernya dan telah menjadi penyerang di enam klub berbeda.
Karir Lukaku kembali menanjak dua tahun belakangan bersama Inter Milan menyusul salah satu titik terendah karirnya saat di Manchester United, di mana ia kehilangan kecepatan dan ketajamannya dalam menyerang.
Kekurangannya tersebut kemudian disadari Lukaku dengan melakukan perubahan radikal pada pendekatannya di luar lapangan dan memperbaiki pola makannya.
Saat bermain di Old Trafford, Lukaku disebut mempunyai berat badan yang berlebih.
Dilansir dari The Telegraph, kurang bagusnya sistem pencernaan Lukaku menjadi alasan utama bobotnya yang kurang ideal.
Baca Juga: Chelsea Resmi Dapatkan Romelu Lukaku dari Inter Milan
Kepada ESPN, Lukaku pun mengaku bahwa sistem pencernaan yang dimilikinya 'tidak berfungsi' .
“Biasanya saya memiliki sistem pencernaan yang baik," kata Lukaku.
"Saya mencerna semuanya dengan sangat cepat. Begitulah sepanjang hidupku. "Tapi apa yang dikatakan ahli gizi kepada saya, itu (pencernaan) berhenti bekerja," kata dia.
Maka untuk menyiasati kekurangannya itu, Lukaku memilih untuk melakukan perubahan pola makan dengan melakukan diet.
Dia menghilangkan kentang, gorengan dan alkohol dari menunya dalam upaya untuk memangkas berat badan dan sudah berhasil dalam 12 hari.
Perubahan yang dilakukan Lukaku ini tak hanya merevolusi fisiknya tapi juga performanya di lapangan hijau.
“Sejak saya bergabung dengan Inter, saya telah mengubah pola makan saya dan saya dapat mengatakan bahwa saya tidak pernah merasa begitu kuat.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.