KOMPAS.TV - Hingga Minggu (1/8/2021) pukul 14.00, Indonesia berada di peringkat 54 klasemen sementara perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengoleksi tiga medali yang terdiri atas dua perunggu dan satu perak.
Tak hanya sebagai pesta olahraga terbesar negara-negara di dunia, perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 juga memiliki sejumlah fakta menarik, salah satunya berkaitan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan.
Melansir laman resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC), medali yang diperebutkan para atlet di seluruh cabang olahraga merupakan hasil daur ulang.
Bahan daur ulang yang digunakan untuk pembuatan medali-medali tersebut berasal dari 78.985 ton sampah elektronik.
Barang-barang elektronik tak terpakai untuk bahan dasar medali itu didapat dari sumbangan seluruh rakyat Jepang.
Inisiatif pembuatan medali dengan bahan daur ulang dari sampah elektronik bermula dari Proyek Medali Tokyo 2020.
Proyek ini memiliki tujuan untuk menjadikan perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai yang paling ramah lingkungan.
Pengumpulan rongsokan elektronik dimulai sejak 1 April 2017 sampai 31 Maret 2019. Perangkat yang terkumpul mencakup sekitar 6,21 juta ponsel bekas, kamera digital, perangkat game genggam, dan laptop.
Dari pengolahan puluhan ribu ton limbah elektronik itu, komite penyelenggara berhasil mengumpulkan emas sebanyak 32 kilogram, perak 3.500 kilogram, dan perunggu 2.200 kilogram.
Inovasi ini dinilai mewakili slogan Olimpiade Tokyo 2020, yakni "Be Better Together, For The Planet And The People".
Berikut spesifikasi medali Olimpiade Tokyo 2020:
- Diameter: 85 milimeter
- Ketebalan bagian tertipis: 7,7 milimeter
- Ketebalan bagian paling tebal: 12,1 milimeter
Berat tiap jenis medali:
- Medali emas - sekitar 556 gram
- Medali perak - sekitar 550 gram
- Medali perunggu - sekitar 450 gram
(*)
Grafis: Arief Rahman
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.