TOKYO, KOMPAS.TV – Akomodasi para atlet di Kampung Olimpiade memang terkenal tidak mewah. Namun, foto-foto yang memperlihatkan tempat tidur kardus di kamar para atlet telah menjadi bahan lelucon di media sosial. Alasan di balik pemilihan furnitur khusus ini pun mengemuka.
Melansir The Washington Post pada Senin (19/7/2021), Paul Chelimo dari tim atletik Olimpiade Amerika Serikat (AS), mengunggah foto tempat tidurnya di Twitter akhir pekan lalu. Ia menulis bahwa tempat tidur itu bertujuan untuk menghindari keintiman di antara atlet.
“Tempat tidur akan mampu menahan bobot satu orang untuk mencegah situasi lain selain olahraga,” imbuhnya.
Baca Juga: Kisah Masomah Ali Zada, dari Kekangan Taliban Afghanistan hingga Jadi Atlet Olimpiade
Unggahan Chelimo lantas viral di media sosial. Dan, baik atlet maupun penonton berspekulasi bahwa tempat tidur dirancang sedemikian rupa untuk mencegah penularan Covid-19 di Olimpiade.
Coco Gauff, yang akan bertanding pada tim tenis AS, mengumumkan pada Minggu (18/7/2021) bahwa dirinya positif Covid-19 dan tak akan bisa bertanding.
Pada Senin (19/7/2021), tiga anggota tim sepak bola Afrika Selatan serta seorang pelatih tim rugby negara itu, juga terbukti positif Covid-19.
Di masa lalu, sebelum pembatasan sosial, penyelenggara Olimpiade telah mengantisipasi adanya cinta lokasi (cinlok) antar atlet. Pada Olimpiade tahun 2016 di Brasil, tak kurang dari 450.000 kondom dibagikan ke para atlet.
Namun, alasan di balik penggunaan kardus pada tempat tidur Olimpiade bukan untuk mencegah aktivitas lain selain tidur.
Rangka tempat tidur, yang memiliki matras normal di atasnya, dibuat dari kardus agar mereka bisa didaur ulang menjadi produk kertas setelah Olimpiade usai.
Hal ini diungkapkan oleh penyelenggara Olimpiade pada 2020 saat mereka mengumumkan rencana pembuatan tempat tidur kardus itu.
Baca Juga: Perjuangan Perenang Bintang Jepang Sembuh dari Leukemia Hingga Berlaga di Olimpiade Tokyo 2021
Menurut manajer umum kampung atlet Olimpiade, seperti dikutip dari Associated Press, tempat tidur kardus itu mampu menahan bobot hingga sekitar 200 kilogram.
Beberapa tahun belakangan, Olimpiade menuai kritik karena membuat sampah yang tak perlu dengan membuat fasilitas baru untuk Olimpiade.
Rhys McClenaghan, pesenam dari tim Irlandia, menunjukkan kekokohan tempat tidur itu lewat rekaman video dan mengunggahnya di Twitter. Dalam video itu, ia tampak melompat di atas tempat tidur.
“Itu berita bohong!” ujarnya tentang kabar yang menyebut bahwa tempat tidur itu dirancang untuk menjadi tempat tidur “antiseks”.
Penyelenggara Olimpiade berterima kasih pada McClenaghan di Twitter karena “menyanggah mitos” itu. Mereka menambahkan, “Tempat tidur berkelanjutan ini kokoh!”
Sumber : Kompas TV/The Washington Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.