JAKARTA, KOMPAS.TV - Pep Guardiola gagal kembali berjaya di Liga Champions musim ini setelah Manchester City dikalahkan Chelsea 1-0 di laga final, Sabtu (29/5/2021).
Penampilan Man City di laga final tersebut menjadi anti-klimaks karena Cityzen gagal menunjukkan permainan terbaiknya di partai penentu.
Kesialan Guardiola musim ini lalu dikaitkan dengan permasalahannya dulu dengan pemain mantan pemain Man City, Yaya Toure.
Seperti yang diketahui, Guardiola dan Yaya Toure bersama agennya Dimitry Seluk dulu sempat bertikai di tahun 2018.
Kala itu, Toure menyebut bahwa Guardiola selalu mempunyai masalah dengan para pesepak bola dari benua Afrika.
Baca Juga: Jelang Final Liga Champions 2020/21, Guardiola Masih Bingung Tentukan Susunan Tim Utama
“Dia (Guardiola) menegaskan dia tidak memiliki masalah dengan pemain kulit hitam, karena dia terlalu cerdas untuk ketahuan,” kata Toure kepada France Football.
“Tetapi ketika Anda menyadari bahwa dia memiliki masalah dengan orang Afrika, ke mana pun dia pergi, saya bertanya kepada diri saya sendiri."
“Dia tidak akan pernah mengakuinya. Tapi pada hari dia akan membentuk tim di mana kita menemukan lima orang Afrika, bukan dinaturalisasi, saya berjanji akan mengiriminya kue."
Akibat perseteruan itu, Seluk sempat mengunggah gambar di Twitter-nya yang memperlihatkan Guardiola kesakitan dengan dokter yang membawa boneka voodoo.
Baca Juga: Fabio Capello Kritik Taktik Pep Guardiola di Final Liga Champions
Seluk pun percaya, perbuatan yang dilakukan Guardiola kepada Toure membuat warga Afrika menjadi membencinya.
"Dia mengubah seluruh Afrika melawan dirinya sendiri," kata Seluk.
“Banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City."
“Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan membiarkan Guardiola memenangkan Liga Champions."
“Ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola dari Afrika. Hidup akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak.”
Baca Juga: Cara Pep Guardiola Rayakan Gelar Juara: Merokok Cerutu dan Bernyanyi ‘Don’t Look Back in Anger’!
Entah kebetulan atau tidak, sejak saat itu Guardiola bersama Manchester City memang selalu kesulitan saat bermain di Liga Champions.
Baru pada musim ini, akhirnya Guardiola mampu kembali lagi bermain di final Liga Champions.
Namun tetap saja, Manchester City gagal meraih juara setelah kalah 1-0 dari Chelsea.
Menarik dinantikan musim depan, apakah benar kesialan Guardiola di Liga Champions akibat kutukan para dukun Afrika kepadanya? Ataukah Pep sanggup mematahkan kutukan tersebut dan kembali berjaya di Eropa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.