Kompas TV olahraga kompas sport

Thiago Silva Merasa Selalu Jadi Kambing Hitam Kegagalan PSG di Liga Champions

Kompas.tv - 30 Mei 2021, 19:11 WIB
thiago-silva-merasa-selalu-jadi-kambing-hitam-kegagalan-psg-di-liga-champions
Bek Chelsea, Thiago Silva. (Sumber: https://twitter.com/ZachLowy)
Penulis : Gilang Romadhan

PORTO, KOMPAS.TV - Thiago Silva merasa menjadi kambing hitam kegagalan Paris Saint-Germain (PSG) merengkuh gelar Liga Champions 2019/20. 

Bek yang kini bermain untuk Chelsea itu berhasil menebus kegagalan musim lalu dengan menjuarai Liga Champions 2020/21. 

Di laga final yang bertempat di Estadio do Dragao pada Minggu (30/5/2021) dini hari waktu Indonesia, Chelsea menundukkan Manchester City dengan skor tipis 1-0. 

Kai Havertz muncul sebagai pahlawan dengan gol semata wayang yang dia cetak pada menit 42. 

Ini merupakan gelar Liga Champions kedua bagi Cheslea. Tetapi, perdana untuk Thiago Silva. 

Pemain 36 tahun asal Brasil sempat memiliki kesempatan menjuarai 'The Big Ears' pada musim lalu bersama PSG. 

Baca Juga: Juarai Liga Champions Bersama Chelsea, Thiago Silva: Terima Kasih Frank Lampard!

Sayangnya, Silva harus merasakan kekalahan dari Bayern Munchen. Silva sendiri sudah ditarik keluar sebelum babak pertama berakhir. 

Pada musim panas tahun lalu, Silva memutuskan hengkang dari Paris dan bergabung ke Chelsea. 

Skenario serupa terjadi pada final 2020/21. Silva yang turu sebagai starter harus ditarik keluar pada menit 39, sebelum gol Havertz tercipta. 

Meski hanya menyaksikan rekan-rekannya berjibaku di atas lapangan selama 90 menit lebih, Silva merasa gelar Liga Champions pertamanya ini terasa sangat istimewa. 

Terlebih, mengingat dia dikambinghitamkan dalam kegagalan PSG mengangkat Si Kuping Besar. 

"Ini luar biasa, ini momen terpenting di karier saya. Ini tidak terlupakan," sebut Silva kepada RMC Sport. 

"Keluar lapangan di awal-awal laga selalu sulit bagi saya. Tetapi, di level ini, Anda tidak boleh hanya memiliki 70 persen kemampuan Anda. Tetapi, saya senang karena tim tetap tenang dan bertahan dengan baik." 

"Kami tertekan, tetapi kami mengatasinya dengan baik. Pada akhirnya, kami mendapat hadiah dari semua yang telah kami kerjakan." 

"Ini spesial bagi saya, khusunya mempertimbangkan tekanan yang saya dapatkan di Paris untuk memenangkan gelar ini." 

Baca Juga: Hegemoni Pelatih Jerman di Liga Champions: Tiga Kali Raih Juara Berturut-turut!

"Kapapun PSG terliminasi, orang-orang ingin seorang kambing hitam dan itu selalu saya. Itu terlalu buruk. Saya harap PSG akan memenangkan ini di masa depan, karena saya meninggalkan banyak teman di sana," tandas bek berpaspor Brasil itu.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x