JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik terkait kompetisi European Super League atau Liga Super Eropa terus mencuat ke permukaan. Teranyar, salah satu dewan klub 6 besar Inggris mengungkapkan rencana bergulirnya Liga Super Eropa yang disebut bukan perang saudara di sepak bola melainkan perang nuklir.
Jurnalis Sky Sports, Koveh Solhekol melaporkan, salah satu dewan klub big six tersebut menginginkan serangan balik atas rencana bergulirnya Liga Super Eropa.
Board member at one of English clubs joining Super League: "This isn't a civil war, it's a nuclear war. To be honest though the owners are not that worried about bad PR, they were expecting it. Their job is to maximise profits. The wider good of the game is a secondary concern"
— Kaveh Solhekol (@SkyKaveh) April 19, 2021
"Sejujurnya, pemilik klub tidak terlalu khawatir dengan PR yang buruk, mereka mengharapkannya."
"Tugas mereka adalah memaksimalkan keuntungan dan pemasukan. Kebaikan yang lebih luas dari permainan ini adalah perhatian kedua."
Baca Juga: Pemain Ikut European Super League, Presiden UEFA: Mereka Dilarang Bermain untuk Timnas!
Dikatakan pula, para pemilik klub ini menginginkan lebih sedikit sepak bola, bukan lebih banyak sepak bola.
Terkait serangan balik atas rencana Liga Super Eropa, mereka akan diam-diam senang jika para pemain terkena hukuman larangan bermain di Piala Dunia mau pun Piala Eropa.
Tak hanya itu, jika klub-klub big six masih diperbolehkan tetap berada di Liga Primer Inggris, mereka akan lebih fokus dalam pertandingan Super League di tengah pekan.
Jadi ada kemungkinan, klub-klub tersebut akan menurunkan tim yang lebih lemah di kompetisi domestik Liga Primer InggrisInggris di akhir pekan.
Saat ditanya apakah sepak bola sedang mengalami perang saudara, dewan tersebut menolak anggapan tersebut dan malah menyebutnya sebagai "perang nuklir".
Baca Juga: Mengenal European Super League, Kompetisi Tandingan UEFA Champions League
"Ini bukan perang saudara, ini perang nuklir," ucap salah satu dewan klub tersebut.
Seperti yang diketahui, ada 12 tim-tim besar di Eropa yang sepakat untuk menggulirkan Liga Super Eropa.
Kedua belas tim tersebut adalah Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, Internazionale Milan dan AC Milan.
UEFA sendiri tegas menolak adanya kompetisi tersebut dan mengancam pihak-pihak yang terlibat akan mendapatkan hukuman yang berat.
"Kami akan mempertimbangkan semua langkah yang ada untuk mencegah hal ini terjadi. Sepakbola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga, tidak bisa dengan cara lain. Seperti yang diumumkan sebelumnya oleh FIFA, klub-klub yang berpartisipasi dalam proyek ini akan dilarang bermain di kompetisi tingkat domestik, Eropa atau dunia, sementara para pemain tidak diizinkan mewakili tim nasional mereka," tulis UEFA dalam pernyataan resminya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.