MOSKOW, KOMPAS.TV - Petarung UFC Khabib Nurmagomedov buka-bukaan mengenai apa yang dirasakan setelah meninggalnya sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov.
Abdulmanap meninggal pada Juni lalu karena komplikasi yang disebabkan oleh Covid-19.
Khabib mengakui dirinya begitu kehilangan atas kematian sang ayah dan sempat kesulitan atas hal itu.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Ungkap Kemesraan Hubungannya dengan Justin Gaethje
Selain sebagai orang tua, Abdulmanap yang mengenalkan Khabib pada Judo dan Sambo sekaligus menjadi pelatih pertamanya.
“Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan, saya mengerti itu. Tapi tetap saja sangat sulit melewatinya,” kata Khabib kepada RT Sport.
“Beberapa orang memiliki hubungan ayah-anak yang penuh disiplin, tetapi ayah begitu dekat dengan saya. Kami seperti teman. Dia ayah dan juga pelatih saya. Kami selalu bersama dan sangat dekat. Tentu saya sedih,” tambahnya.
Khabib akan menghadapi Justin Gaethje untuk mempertahankan gelar kelas ringan UFC miliknya, Oktober nanti.
Baca Juga: Diancam Justin Gaethje dengan Zona Kematian, Ini Jawaban Khabib Nurmagomedov
Meski begitu, dia mengakui persiapannya untuk laga itu sempat dipengaruhi kematian Abdulmanap.
“Jika saya bilang hal itu tak mempengaruhi latihan saya, maka hal itu akan menjadi kebohongan,” katanya.
“Hal itu mempengaruhi saya. Saya memikirkannya setiap saat. Mungkin rasa sakit ini membuat saya ke level berikutnya dan menjadi lebih kuat. Tantangan bakal membuat Anda menjadi kuat atau menjadi hancur,” lanjut The Eagle.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.