KOMPAS.TV - Hari ini, 23 Juli, hari anak nasional diperingati. Salah satu fokus pemerintah adalah melindungi anak di masa pandemi. Di tengah berbagai kendala, berbagai cara dilakukan semua pihak agar kegiatan belajar di masa pandemi tetap berjalan optimal.
Sistem pembelajaran jarak jauh yang diterapkan sekolah selama pandemi corona memiliki sejumlah tantangan, baik bagi orangtua, dan siswa. Kebutuhan kuota internet tentunya menjadi tambahan biaya yang mesti dikeluarkan orangtua untuk belajar anaknya.
Kendala lain diungkapkan siswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh. Menurut siswa, komunikasi jarak jauh tak optimal dibanding dilakukan secara langsung.
Terkait kendala yang dihadapi siswa yang kesulitan selama pembelajaran dari rumah, sebuah sekolah di Purworejo, Jawa Tengah, mendatangi siswanya dari rumah ke rumah secara bergiliran. Saat belajar di rumah, guru dan siswa wajib menerapkan protokol kesehatan.
Meski memiliki sejumlah kendala, pembelajaran jarak jauh juga berdampak pada hubungan anak, dan orangtua di rumah selama masa pandemi. Berdasarkan data litbang Kompas, yang didapat melalui survei daring pada 7-11 Juli 2020. Sebanyak 28,5 persen responden menyatakan pembelajaran jarak jauh membuat anak dan orangtua belajar bersama dengan membahas beragam topik.
Sedangkan, 34,1 persen anak memanfaatkan waktu di rumah untuk mengerjakan tugas dari sekolah. 31,5 persen mengerjakan kelas daring dari sekolah. 2,6 persen mengikuti kursus tambahan, dan 3,3 persen menjawab lainnya.
Sistem pembelajaran jarak jauh memang memiliki sejumlah kendala. Namun, langkah ini mesti dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Kini, solusi mesti dicari agar pembelajaran jarak jauh jadi lebih optimal.
Baca Juga: Sekolah di Kupang Pinjamkan Handphone Bagi Murid Untuk Belajar Online
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.