JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebutkan bahwa WNA asal Prancis FAC (Francois Abello Camille), pelaku eksploitasi seksual terhadap anak tidak kooperatif saat diperiksa.
Baca Juga: Korban Eksploitasi Seksual WNA Perancis Mayoritas Anak Jalanan
WNA yang akrab disapa Franz itu tidak bersedia membuka laptopnya yang dikunci dengan kata sandi.
"Kami amankan salah satunya, satu unit laptop. Ketika dari penyidik akan melakukan "tracing", pelaku tidak koorperatif," kata Nana di Polda Metro Jaya, Kamis (9/7/2020), seperti dikutip dari Antaranews.
Nana pun akhirnya minta bantuan dari tim siber mabes polri untuk membuka laptop milik Franz.
Dari laptop tersebut ditemukan sejumlah bukti yang memperkuat dugaan adanya eksploitasi seksual terhadap anak.
"Kami bekerja sama dengan tim siber mabes polri untuk membuka laptop tersebut dan diperoleh data 305 video mesum antara pelaku dengan anak di bawah umur," jelas Nana.
Sebagai informasi, FAC ditangkap bersama dua anak di Hotel PP, kawasan Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca Juga: 305 Anak Jadi Korban Eksploitasi Seksual WNA Prancis, KPAI: Orangtua Perhatikan Pergaulan Anak
Penangkapan WNA Perancis ini diperoleh berdasarkan informasi yang diterima polisi soal adanya eksploitasi sosial yang dilakukan pelaku terhadap anak di bawah umur.
Sementara itu, Ketua KPAI Susanto meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperketat pengawasan terhadap sejumlah hotel dan penginapan.
Hal tersebut disampaikan Susanto menyikapi kasus eksploitasi seksual yang dilakukan WNA Prancis
"Karena diduga kasus ini terjadi di hotel, ini menjadi warning untuk memastikan untuk Pemda melakukan pengawasan dan kontrol terhadap hotel dan tempat hiburan di wilayah kita," kata Susanto seperti dikutip dari Kompas.com.
(Ninuk C Suwanti)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.