SEMARANG, KOMPAS TV - Para menteri dan kepala lembaga siap-siap ditelepon Presiden Joko Widodo atau Jokowi, lalu ditegur secara langsung.
Demikian hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (30/6/2020).
Presiden Jokowi mengaku sudah memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga agar segera menggelontorkan anggaran belanja.
Baca Juga: Kunjungi Jawa Tengah, Presiden Jokowi Pantau Posko Gugus Tugas dan Kawasan Industri Batang
Untuk memastikan para menteri dan kepala lembaga mengikuti arahannya, Jokowi pun mengaku setiap hari terus memantau kinerja mereka.
Terutama mengenai jumlah anggaran belanja di setiap kementerian atau lembaga.
"Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen," kata Jokowi saat mengunjungi kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Tengah, di Semarang yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020).
"Kalau masih rendah, saya telepon, langsung saya tegur. Langsung menterinya atau kepala lembaganya.”
Baca Juga: Seminggu Setelah Presiden Jokowi Marah Gubernur Jawa Timur Kena Ultimatum
Jokowi menegaskan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, anggaran belanja harus segera digelontorkan agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sebab, dengan adanya dana tersebut, maka akan memperbanyak peredaran uang di masyarakat sehingga ekonomi bisa terbantu.
"Karena memang jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering dan sedikit. Harus terus belanja kita dorong agar peredaran uang di masyarakat semakin banyak," kata dia.
Jokowi pun meminta pemerintah daerah untuk melakukan langkah serupa. Ia meminta penggelontoran anggaran di tiap daerah difokuskan pada tiga hal, yakni kesehatan, bantuan sosial dan stimulus ekonomi.
Baca Juga: Murka Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet Indonesia Maju...
"Tiga hal ini segera keluarkan dari APBD kita agar peredaran uang di masyarakat semakin besar," ucapnya.
Presiden Jokowi sebelumnya sempat mengungkapkan kejengkelan atas masalah anggaran yang lambat digelontorkan ini pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 18 Juni lalu.
Ia menyebut, anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan sekitar Rp 75 triliun baru cair sebesar 1,53 persen.
Kemudian, penyaluran bantuan sosial untuk rakyat serta stimulus ekonomi bagi dunia usaha juga belum optimal.
Baca Juga: Beredar Video Presiden Jokowi Marah, Politisi PDI-P: Reshuffle Kabinet Perlu Segera Dilaksanakan
Dengan nada tinggi, Jokowi mengingatkan para menteri bahwa mereka harus bekerja ekstra keras di masa krisis ini.
Kepala Negara lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.