JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat yang telah memulai kebiasaan berolahraga di tengah pandemi Covid-19 sebaiknya memperhatikan tingkat risiko penularan virus corona dari olahraga yang dilakukan.
Hal itu dikatakan anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro.
Dia mengingatkan bahwa ada dua jenis risiko dari kegiatan olahraga yang dilakukan masyarakat, yaitu risiko rendah dan risiko tinggi.
Baca Juga: Anak Belum Bisa Gunakan Masker, Dokter Reisa Sarankan Jangan Dibawa ke Tempat Wisata
Jenis olahraga yang termasuk risiko rendah terpapar Covid-19 yaitu olahraga yang dilakukan di rumah, sendiri atau dengan anggota keluarga, serta menggunakan peralatan sendiri.
"Sebaiknya, utamakan jenis ini di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," kata Dokter Reisa di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (28/6/2020).
Sementara olahraga dengan tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 adalah jenis olahraga yang dilakukan di tempat umum dan berkelompok, serta menggunakan peralatan bersama secara bergantian.
"Apabila Anda mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, dan gangguan ginjal, kondisi immuno compromise, kondisi autoimun dan sedang hamil sebaiknya hindari tipe olahraga seperti ini," ujarnya.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru, lanjut dia, potensi kegiatan olahraga secara bersama-sama di tempat umum akan mulai meningkat.
Menurutnya, pemerintah tidak mempersoalkan bila masyarakat ingin kembali berolahraga di tempat umum. Sebab, olahraga juga memiliki fungsi positif untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.