JAKARTA, KOMPAS.TV - Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, jenazah Serma Rama Wahyudi akan diotopsi sebelum dipulangkan ke Indonesia.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan otopsi jenazah prajurit TNI yang gugur di Kongo itu akan dilakukan.
"Rencananya akan diautopsi di Uganda, namun waktunya masih belum bisa dikonfirmasi," katanya kepada Kompas.tv, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Cerita Istri Almarhum, Serma Rama Akan Berulang Tahun Ke-37 Pada 27 Juli
Selain itu, Faizasyah juga mengaku belum bisa memastikan kapan jenazah Serma Rama Wahyudi akan dipulangkan ke Tanah Air.
Sebab, saat ini situasi di Kongo maupun Uganda masih berstatus lockdown karena pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat tim sedikit terkendala dalam proses otopsi hingga pemulangan jenazah.
"Belum bisa dipastikan (waktu pemulangan jenazah) karena Uganda juga masih menerapkan lockdown," jelas Teuku Faizasyah.
Diberitakan sebelumnya, TNI AD kehilangan salah satu anggota terbaiknya, Serma Rama Wahyudi.
Ia gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.
Serma Rama Wahyudi diketahui tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.
Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut Agus Cahyono mengungkapkan, Serma Rama Wahyudi gugur setelah terluka akibat serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020), pukul 17.30 waktu setempat.
"Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga: Kronologi Prajurit TNI AD Gugur di Kongo, Diberondong Peluru Kelompok Bersenjata
Menlu Retno Sampaikan Belasungkawa
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan belasungkawa atas gugurnya anggota TNI, Serma Rama Wahyudi, dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (Monusco).
"Penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan," kata Retno, Rabu (24/6/2020).
Dari informasi yang diterima, terdapat dua personel TNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
Serma Wahyudi dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya, Prt M Syafii Makbul, masih dalam perawatan intensif.
"Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras serangan kepada Monusco dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan," kata Retno.
Baca Juga: Duka Keluarga Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI yang Gugur di Kongo
Akan Dimakamkan di TMP Pekanbaru
Jenazah Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi akan dimakamkan di Taman Makam Pekanbaru (TMP).
Almarhum diketahui merupakan prajurit TNI AD Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru yang bertugas menjaga perdamaian PBB di Kongo.
Komandan Denpal (Dandenpal) 1/4 Pekanbaru Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung menyatakan bahwa jenazah Rama Wahyudi mempunyai hak dimakamkan di TMP.
"Kami sudah rembuk dengan keluarga terkait tempat pemakamannya, dan keluarganya sepakat dimakamkan di TMP di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru," sebut Joto, Rabu (24/6/2020).
Namun, dia juga mengaku belum mendapat kepastian kapan pemulangan jenazah Wahyudi ke Riau.
Pihaknya saat ini masih berkomunikasi dengan satgas dan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI).
"Tentang pemulangannya, kami sampai saat ini masih komunikasi dengan Dansatgas dan PMPP. Namun, sampai saat ini masih pelaksanaan otopsi yang dilakukan PBB. Sehingga, kami belum mendapat informasi kepastian kapan pumulangan jenazahnya," akui Joto.
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed juga menyampaikan hal demikian. Ia menyebut, jenazah Wahyudi akan dipulangkan ke Riau beberapa hari ke depan.
"Pengurusan jenazah dari sana (PBB) kan ada aturannya. Mungkin dalam beberapa hari akan tiba di Pekanbaru," sebut Ismed saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.
Dia juga menyampaikan, jenazah Wahyudi akan dimakamkan di TMP.
"Di makamkan di TMP. Karena dia adalah sebagai pahlawan yang gugur dalam bertugas," pungkas Ismed.
Baca Juga: Respons Keras PBB atas Serangan yang Tewaskan Pasukan Perdamaian TNI AD di Kongo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.