Kompas TV nasional berita kompas tv

OTG Positif Covid-19 Tak Harus Karantina di Rumah Sakit? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.tv - 24 Juni 2020, 22:41 WIB
otg-positif-covid-19-tak-harus-karantina-di-rumah-sakit-ini-penjelasan-dokter
Ilustrasi orang meraskan gejala awal virus corona seperti batuk (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Idham Saputra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa harus tetap berhati-hati dengan orang positif corona tanpa gejala.

Terlebih saat memasuki era new normal, perlu diketahui bahwa ada yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala Covid-19.

Profesor Zubairi Djoerban mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan OTG atau orang tanpa gejala Covid-19. 

Baca Juga: Pakar: Nggak Usah ke Mal Jika Tak Perlu, OTG Masuk Mal Cukup Besar

Menurutnya OTG merupakan orang yang positif terjangkit virus corona namun tidak menunjukkan gejala sedari waktu infeksi hingga sembuh.

"Artinya, mulai dari terinfeksi sampai sembuh dia (OTG) tidak menunjukkan gejala dan dapat menularkan ke orang lain," jelas Zubairi lewat video kepada KompasTV Rabu (24/6/2020).

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban (Sumber: KOMPASTV/DANY SAPUTRA)

Zubairi juga menyebut bahwa sebenarnya pasien positif yang tidak menunjukkan gejala corona tidak harus dikarantina di rumah sakit.

Namun ia mengingatkan tentang tujuan utama dari karantina itu sendiri. 

“Tujuan karantina adalah memutus rantai penularan, jadi supaya tidak menular tentu menjadi perlu karantina,” katanya.

Baca Juga: Muncul Kategori Baru "OTG" Terkait Covid-19, Apa Maksudnya?

“Untuk OTG yang positif Covid-19 ini yang penting adalah karantina. Karena tanpa gejala, tidak harus dikarantina atau rawat inap di rumah sakit. Kalau di rumah tentu harus karantina mandiri dengan baik, jangan sampai menularkan anggota keluarga yang lain,” lanjut Zubairi.

Menurutnya hal terpenting yang harus diutamakan adalah menghindari penularan atau penyebaran virus corona di masyarakat.

Ia juga mengingatkan untuk sangat berhati-hati kalau OTG tersebut tidak dirawat di rumah sakit, misalnya di asrama.

Seperti di India contohnya, ketika ada banyak orang yang tinggal dalam satu rumah, karena berkerumun kemungkinan menularnya tinggi. 

“Tidak harus fix di rumah atau di rumah sakit, namun juga harus dilihat rumahnya bagaimana,” tutup Zubairi.

Baca Juga: Tanya-Jawab Covid-19: Berapa Lama OTG Dapat Tularkan Virus ke Orang Lain?

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x