KOMPAS.TV - Unjuk rasa menolak kedatangan tenaga kerja asing di Sulawesi Tenggara dianggap tidak berpihak pada pekerja lokal.
Namun hal ini dibantah oleh Wakil Bupati Konawe yang menjelaskan banyak pekerja lokal yang justru dihidupi dari operasional dua perusahaan tersebut.
Himpunan Mahasiswa Islam berunjuk rasa di kantor Bupati Konawe Sulawesi Tenggara yang menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing asal China.
Unjuk rasa mendapatkan pengawalan dari personel kepolisian dan Satpol PP.
Mahasiswa menganggap kedatangan TKA sebagai bentuk kebijakan yang pro asing.
Setelah sempat berdiskusi, perwakilan pengunjuk rasa diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya pada Wakil Bupati Wali Kota Konawe, Gusli Topan Sabara.
Gusli menyatakan kebijakan untuk mendatangkan tenaga kerja asing tetap memperhatikan pekerja lokal.
Pemprov Sulawesi Tenggara sendiri telah menyatakan izin masuk 500 Tenaga Kerja Asing telah memenuhi persyaratan dari pemerintah pusat.
Para TKA ini akan bekerja di dua perusahaan yakni PT Virtu Dragon Nickel Industri dan PT Obsidian Stainless Steal.
Jurnalis KompasTV, Silviansa Kia menyebutkan massa dari berbagai elemen memadati Bandara Haluelo dikarenakan 156 TKA asal China dijadwalkan tiba hari ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.