KOMPAS.TV - Laporan kasus positif di pasar tradisional terus bermunculan seiring gencarnya tes cepat (rapid test) dan swab di banyak daerah di tanah air.
Di Jakarta, pemerintah provinsi menggelar tes swab massal terhadap 200 pedagang Pasar Pos Pengumben, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Pemerintah juga menutup sementara Pasar Rawa Kerbau di Rawasari, Jakarta Pusat menyusul 14 pedagang yang terinfeksi Covid-19.
Sementara di Palembang, Sumatera Selatan, dari 25 tambahan kasus Covid-19, 20 di antaranya adalah pedagang pasar.
Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menangani kasus Covid-19 di pasar merupakan hal yang sensitif.
"Ini tidak mudah. Karena melakukan identifikasi pedagang yang benar-benar melakukan tes swab dan rapid test itu perlu tahapan-tahapan yang cukup sulit. Jadi teman-teman daerah butuh waktu untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar positif, karena cukup sensitif," ujarnya.
Namun pemerintah dan para pedagang pasar mesti tetap berupaya agar klaster ini tak meluas.
Pemerintah daerah juga harus menyediakan fasilitas cuci tangan dan selalu meminta pedagang serta pembeli selalu menjaga jarak dan memakai masker.
sot
"Pemerintah daerah, pengelola pasar, masyarakat, pedagang, untuk menata kembali bagaimana mengatur kembali supaya semuanya memraktekkan perilaku yang aman," ujar Pandu Riono, Epidemiolog FKM UI.
Hingga Jumat, 529 pedagang pasar di seluruh Indonesia terjangkit Covid-19 dan sebanyak 22 orang meninggal dunia.
Pemerintah perlu waspada supaya klaster pasar tidak meluas.
Ada 13.450 pasar tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan menampung 12,3 juta pedagang di luar pemasok barang dan pembeli.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.