Ada Tiga Kelompok Menonjol
Lebih lanjut, Neta mengatakan, dalam bursa calon Kapolri kali ini, pihaknya melihat ada tiga kelompok yang menonjol.
Ketiganya yakni Geng Solo terdiri atas jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Solo. Lalu Geng Idham Azis jenderal-jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.
Namun yang menarik, kata Neta, dalam dinamika di kepolisian, tiga kelompok yang sempat mendominasi pusaran elite kekuasaan di Polri saat ini sudah mulai terkikis dan tersingkir.
Tiga kelompok itu yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng BG (Budi Gunawan).
Neta menjelaskan, mutasi yang dilakukan di era Kapolri Idham Azis, kelompok Syafruddin dan Tito perlahan mulai tersingkir dari pusaran elite kekuasaan di kepolisian.
Sementara Geng Budi Gunawan tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga.
"Apakah jenderal-jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja," kata Neta.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Mutasi Jenderal Bintang Tiga di Tubuh Polri, di mana Posisi Mereka Selanjutnya?
Selain itu, Neta juga memandang dua hal yang juga menarik untuk dicermati. Pertama, nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Pol Rycko yang disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat yang bersangkutan adalah Adhi Makayasa Akpol 88 B.
Jika hal itu terjadi, kata dia, tentunya ini menjadi fenomena baru. Tidak hanya di dalam dinamika kepolisian, tapi juga dalam dinamika politik.
“Di mana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi," ujar Neta.
Kedua, nama Kapolda Jatim Irjen Fadil disebut-sebut juga calon kuat pengganti Idham Azis karena menjadi salah satu tim sukses saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR.
"Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti," kata Neta.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Mutasi Ratusan Personil dari Perwira Tinggi sampai Perwira Menengah
Sesuai prosedurnya, Neta menjelaskan, nama-nama calon Kapolri itu akan digodok oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai oleh Wakapolri dan anggotanya terdiri atas Irwasum, Asisten SDM, dan Kadiv Propam.
Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan kepada Idham Azis dan Presiden Joko Widodo untuk kemudian dipilih sebagai calon Kapolri.
Setelah salah satu nama dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi III DPR. Kompolnas pun, kata dia, juga memberikan nama-nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.