JAKARTA, KOMPAS.TV - Kemenlu memastikan pria bertato peta Indonesia yang ikut demonsrasi di Philadelphia, Amerika Serikat bukanlah warga negara Indonesia (WNI), melainkan warga negara Amerika Serikat.
“Mengenai pendemo merusak properti ada tato (Indonesia), yang bersangkutan adalah merupakan warga negara AS,” kata Direktur PWNI Dan LBI Kemenlu RI, Judha Nugraha, Rabu (3/6/2020).
Sebelumnya viral di media sosial foto pria bertato peta Indonesia merusak properti pada unjuk rasa protes kematian George Floyd.
Dalam foto tersebut nampak pria sedang memegang benda dan ingin melemparkannya.
Baca Juga: Viral Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo George Floyd di AS
Belakangan aksi unjuk rasa kematian George Floyd di beberapa negara bagian Amerika Serikat berujung pada bentrokan dan kerusuhan.
Setelah foto beredar, sebuah akun Facebook dengan nama Rainey Arthur Backues memberikan klarifikasi terkait tato pulau Indonesia dan aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan.
Rainey meminta maaf kepada seluruh pihak yang telah terkena dampak negatif dari foto tersebut.
Dirinya juga bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan yang diperbuat.
"Saya telah belajar banyak dari kejadian ini," ujar Rainey.
Baca Juga: Pria Bertato Peta Indonesia yang Ikut Demo Kecam Kematian George Floyd Lahir di Jawa
Rainey merupakan warga negara Amerika Serikat naturalisasi. Ia lahir di pulau Jawa.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.
Kemenlu Pastikan WNI Tak Terdampak Rusuh AS
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan warga negara Indonesia (WNI) tidak terdampak kerusuhan di Amerika Serikat.
Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI bisa tetap tenang dan juga mengikuti arahan otoritas setempat.
Pemerintah melalui Kemenlu tengah memperluas komunikasi dengan komunitas di Amerika Serikat untuk memantau secara online bagaimana kondisi WNI.
Baca Juga: Komisi I DPR Minta Perwakilan RI Pastikan Keselamatan WNI di Rusuh AS
Berdasarkan data dari 6 perwakilan di Amerika, tidak ada WNI yang terdampak dari kerusuhan di negeri Paman Sam tersebut.
“Di US memperluas berbagai macam komunitas di US untuk memantau secara online, termasuk akses jaringan kesehatan. Imbauan sudah diberikan, meminta WNI tetap tenang mengikuti otoritas setempat,” kata Judha.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.