JAKARTA, KOMPAS TV - Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi, Boyamin Saiman, menyebut ada dugaan Harun Masiku, tersangka kasus suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, telah tewas dibunuh.
Seperti diketahui, Harun Masiku hingga kini masih buron. Dia terjerat kasus suap pergantian antar waktu (PAW) Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.
Harun Masiku diduga memberikan uang suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, untuk melancarkan jalannya menjadi anggota DPR dari fraksi PDIP.
Tak hanya soal meninggal dunia, Harun Masiku bahkan juga dikabarkan ditembak mati agar tak membuka kasus korupsi para petinggi.
Baca Juga: Buronan Kakap KPK, Meninggal Mendadak? - AIMAN (Bag1)
Boyamin Saiman menjawab soal kabar Harun Masiku ditembak mati. "Ya matinya itu kan macam-macam, paling gampang kan memang ditembak mati," kata Boyamin.
Terkait hal itu, Boyamin pun kembali mengungkit kasus yang menyeret nama Harun Masiku. Selain Harun Masiku, kasus korupsi itu juga dilakukan bersama mantan caleg PDIP lainnya, Saeful Bahri.
"Karena apa? Yang sederhana dari persidangan kemarin kan kita pantau, ada kesepakatan uang yang dipakai ngurus itu kan Rp1 Miliar," kata Boyamin.
"Dari Saeful Bahri itu kan Rp400 juta, katanya ada Rp200 juta lagi itu uang penghijauan atau apa."
Menurut Boyamin, ada transaksi yang tak diselesaikan Harun Masiku. Ia menyebut, Harun Masiku tak melunasi uang yang dijanjikannya kepada Wahyu Setiawan senilai total Rp600 juta rupiah.
Baca Juga: Buronan Kakap KPK, Meninggal Mendadak? - AIMAN (Bag2)
"Artinya kan itu kan ada lagi komitmen Harun untuk nambal Rp600 juta. Dan itu nampaknya Harun Masiku juga bohong tidak menyediakan uang itu," tutur Boyamin.
Hal itu diduga dilakukan Harun karena ia tak memiliki banyak uang. Tak selesainya sejumlah transaksi itu, Boyamin menambahkan, menyebabkan ada petinggi yang ingin menghabisi nyawa Harun Masiku.
"Karena memang setahu saya dia enggak punya duit," kata Boyamin.
"Dari sinilah mungkin banyak orang geram, jadi nampaknya ini orang yang mengurusi pun, yang enggak enak bandar politisnya yang berkepentingan dia (Harun) jadi DPR pun tampaknya juga ditipu."
Lebih lanjut, Boyamin menyebut dugaan pembunuhan terhadap Harun Masiku itu dilakukan untuk membungkam politisi PDIP itu agar tak membuka kasus korupsi pejabat yang lain.
Baca Juga: Buronan Kakap KPK, Meninggal Mendadak? - AIMAN (Bag3)
"Jadi kemudian pada posisi inilah kemudian banyak orang yang berkeinginan 'Udahlah, dia mati aja lebih baik daripada nanti buka-buka'.Karena dia ke mana-mana nampaknya juga tidak beres," ujar Boyamin.
Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menegaskan proses penyidikan terhadap Harun tetap berlanjut meski yang bersangkutan masih berstatus buron.
"Sejauh KPK tidak memperoleh informasi dan bukti yang valid bahwa tsk HAR telah meninggal. Penyidikan perkaranya saat ini masih terus berjalan sekalipun tersangka belum tertangkap," kata Ali seperti dikutip Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Ali menambahkan, KPK bersama Polri juga masih terus memburu keberadaan Harun yang merupakan tersangka kasus suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.