JAKARTA, KOMPASTV - Wabah virus corona berdampak pada menurunnya pendapatan pedangan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pedagang busana muslim wanita di Tanah Abang, Chairunisa mengaku sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pendapatan menurun drastis.
Biasanya, Chairunisa mendapat omset kotor hingga puluhan juta, terlebih di bulan ramadan ini omsetnya bisa meningkat dari Rp20 juta hingga Rp30 juta.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Tidak Jadi Beroperasi, Ratusan Pedagang Tertahan
"Sehari saja kalau lagi bulan puasa gini ya, bisa sampe Rp20 sampai Rp30 juta. Sebulan bisa ratusan juta. Sekarang menurun drastis banget," ujarnya saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).
Chairunisa menambahkan pendapatan penjualan online juga tak seperti berjualan di toko. Pembeli di online hanya belanja satu dua baju, sementara di toko pembeli bisa belanja grosiran.
Hal ini jugalah yang membuat omset penjualan melalui daring tak seperti penjualan di toko dan membuatnya harus merugi puluhan juta.
"Pastinya rugi banget karena dengan ditutupnya toko kita harus tetep bayar kontrakan toko. Orang PD pasar kan gak mau tahu. Lagi rame-ramennya, kita stok barang di Tanah Abang sengaja banyak, tapi tutup total, jadi gimana dagangnya?" ujarnya.
Baca Juga: Pedagang Kota Depok Tolak PSBB, Adu Mulut Terjadi
Chairunisa adalah satu dari sekitar 10 ribu pedagang di pasar tanah abang yang tidak bisa berjualan di tengah pandemi Covid-19. Saat PSBB berjalan, pasar Tanah Abang resmi ditutup sejak 27 Maret hingga 22 Mei 2020.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.