BOGOR, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kepala negara Gerakan Non-Blok untuk bersatu melawan Covid-19.
Hal itu disampaikan saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin malam (4/5/2020).
Baca Juga: Presiden Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non-Blok Bahas Penanganan Covid-19 Secara Virtual
Dalam KTT itu, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
“59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan “musuh bersama” imperialisme dan neokolonalisme. Saat ini “musuh bersama” kita adalah Covid-19,” ujar Jokowi, dalam KTT yang diselenggarakan khusus dalam rangka penanganan Covid-19 di negara-negara anggota GNB.
Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 ini masih jauh dari usai.
Oleh sebab itu, Jokowi mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.
Ia menyampaikan, tiga hal penting yang perlu diprioritaskan negara GNB.
“Pertama, perkuat solidaritas politik antar kita, karena hanya dengan bekerja sama, kita dapat memenangkan peperangan ini,” tutur Jokowi.
Dalam KTT virtual yang diselenggarakan bertepatan dengan momentum Peringatan 65 Tahun Dasasila Bandung dan Perayaan 60 Tahun berdirinya GNB tersebut, Jokowi juga mengajak negara anggota GNB untuk fokuskan energi dan waktu sepenuhnya untuk menghadapi tantangan Covid-19 ini.
“Kedua, terjemahkan solidaritas politik ini jadi kerja sama yang konkret. Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 degan harga yang terjangkau,” katanya.
Jokowi melanjutkan, agar rezim paten dan hak kekayaan intelektual terkait obat dan vaksin dapat diterapkan secara fleksibel demi kemanusiaan.
Jokowi mengajak, perkuat kerja sama dalam pemulihan rantai pasokan global untuk perdagangan produk kesehatan dan kebutuhan pangan.
“Ketiga, penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Arahan Baru Presiden Jokowi Terkait Penanganan Pandemi Covid-19
Jokowi menambahkan, komitmen G-20 untuk penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah perlu diimplementasikan.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.
“Ke depan, negara berkembang harus berjuang untuk memperbaiki tata kelola kesehatan global agar kita lebih siap menanganani pandemi di masa depan,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.