JAKARTA, KOMPAS.TV - 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab PCR yang dilakukan oelh tim medis Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya, kini menjalani isolasi di rumah sakit dan isolasi mandiri di tempat yang disediakan oleh perusahaan.
Sementara itu 50 lebih karyawan lainnya baru menjalani swab test yang hasil pemeriksaan PCR-nya akan keluar pada hari ini.
Klaster baru dengan jumlah besar di lingkungan industri rokok Sampoerna ini terungkap setelah dua orang karyawan pabrik Sampoerna meninggal pada pertengahan bulan April lalu.
Keduanya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah jika kasus di pabrik rokok Sampoerna disebut sebagai klaster baru Covid-19 di Surabaya.
"Dia bukan klaster baru, jadi yang diawal itu kita ya waktu itu kan puskesmas nanganin sendiri. Jadi pengawasannya kurang. Dia (karyawan pabrik) kerja, sebetulnya dia udah PDP," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, bakal memberikan protokol kesehatan ke pabrik rokok Sampoerna.
Protokol kesehatan wajib dipatuhi dan ditaati semua karyawan agar penyebaran Covid-19 ini tidak menyebar ke karyawan lain yang diperkirakan berjumlah 500 orang.
Pemerintah provinsi Jawa Timur masih mempertimbangkan penarikan produk rokok sampoerna, setelah terungkapnya penularan virus corona di antara karyawan, di pabrik kali rungkut Surabaya.
Penanganan Covid-19 di pabrik ini, juga menghadapi persoalan baru, yakni penolakan hotel tempat isolasi karyawan yang terdeteksi positif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.