JAKARTA, KOMPAS.TV – Jika tak ada halangan, acara Dzikir Nasional “Menolak Musibah Pandemi Covid-19” akan digelar Kamis besok, (16/4/2020) pukul 19.30 – 20.30 WIB.
Agenda Dzikir Nasional itu sekaligus dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci ramadhan yang kemungkinan besar jatuh pada tanggal 24 April 2020.
Baca Juga: [FULL] Penjelasan MUI Tentang Panduan Ramadan di Tengah Pandemi Corona
Kegiatan itu akan berlangsung secara daring atau online, disiarkan langsung TVRI, live streaming Youtube Wapres, official Youtube dan jejaring media sosial Kemenag, BNPB, serta official Youtube MUI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru bicara Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. M. Cholil Nafis dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Kompas.tv, Rabu (15/4/2020), di Jakarta.
Menurut Cholil Nafis, hajatan besar ini merupakan kerja bareng antara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 MUI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kantor Wakil Presiden (Wapres), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kemenkominfo.
Cholil Nafis menjelaskan, Dzikir Nasional akan diikuti seluruh komponen umat secara nasional, ormas Islam, tokoh umat, dan instansi pemerintah.
Cholil mengatakan, Dzikir Nasional akan dipandu langsung Ketua Umum MUI non aktif yang juga Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Menteri Agama, dan ketua-ketua ormas Islam serta tokoh umat.
Titik lokasi mereka masing-masing berada di Jakarta yaitu Istana Wapres, Kantor MUI Pusat, Kementerian Agama, dan kantor BNPB.
Sementara itu di daerah-daerah akan dilakukan fokus liputan di Indonesia barat, Indonesia tengah, dan Timur.
“Semuanya dilakukan di rumah masing-masing untuk tetap menjaga jarak fisik (physical distancing),” ujar Cholil Nafis.
Cholil melanjutkan, relevansi dan urgensi kegiatan ini yaitu untuk meminta perlindungan Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19, dan menggugah kesadaran umat untuk muhasabah, dzikir serta taubat.
Menurut dia, sikap tawakkal dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 adalah melakukan ikhtiar kemanusiaan seraya memanjatkan doa dan taubat kepada Allah SWT.
Ikhtiar menjaga jarak fisik/physical distancing dan tetap di rumah saja adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penularan virus corona.
Namun upaya itu saja tak cukup bagi umat yang beriman.
Sebab, senjata orang mukmin adalah doa, maka akan maksimal manakala dipersenjatai dengan doa.
Sehingga ikhtiar akan menghasilkan tujuan terhindar dari wabah.
“Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa kuasa Allah SWT dan lemahnya manusia. Hikmahnya, musibah ini mengajarkan kita untuk muhasabah diri dan taubat kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan-Nya,” tutur Cholil.
Baca Juga: Tidak Ada Alasan Kuat Menolak Pemakaman Jenazah Positif Virus Corona, Berikut Penjelasan MUI
Ia berharap, Dzikir Nasional dan Tarhib Ramadhan tersebut menjadi bagian dari ikhtiar yang utuh antara lahir dan batin dalam menghadap cobaan dari Allah SWT.
“Untuk menguatkan ikhtiar lahir, acara dzikir ini akan dilakukan secara berkala sampai lebaran tiba,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.