“Semuanya dilakukan di rumah masing-masing untuk tetap menjaga jarak fisik (physical distancing),” ujar Cholil Nafis.
Cholil melanjutkan, relevansi dan urgensi kegiatan ini yaitu untuk meminta perlindungan Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19, dan menggugah kesadaran umat untuk muhasabah, dzikir serta taubat.
Menurut dia, sikap tawakkal dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 adalah melakukan ikhtiar kemanusiaan seraya memanjatkan doa dan taubat kepada Allah SWT.
Ikhtiar menjaga jarak fisik/physical distancing dan tetap di rumah saja adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penularan virus corona.
Namun upaya itu saja tak cukup bagi umat yang beriman.
Sebab, senjata orang mukmin adalah doa, maka akan maksimal manakala dipersenjatai dengan doa.
Sehingga ikhtiar akan menghasilkan tujuan terhindar dari wabah.
“Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa kuasa Allah SWT dan lemahnya manusia. Hikmahnya, musibah ini mengajarkan kita untuk muhasabah diri dan taubat kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan-Nya,” tutur Cholil.
Baca Juga: Tidak Ada Alasan Kuat Menolak Pemakaman Jenazah Positif Virus Corona, Berikut Penjelasan MUI
Ia berharap, Dzikir Nasional dan Tarhib Ramadhan tersebut menjadi bagian dari ikhtiar yang utuh antara lahir dan batin dalam menghadap cobaan dari Allah SWT.
“Untuk menguatkan ikhtiar lahir, acara dzikir ini akan dilakukan secara berkala sampai lebaran tiba,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.