KOMPAS.TV - Penyebaran Covid-19 atau virus corona di Indonesia semakin bertambah. Hal inilah yang mendorong Tirta Mandira Hudhi terus mengkampanyekan kepada masyarakat agar ikut menekan penyebaran Covid-19.
Pria yang biasa dikenal dengan Dokter Tirta itu mengatakan, saat ini baik pemerintah maupun warga harus bersatu memerangi penyakit yang begitu cepat menyebar hampir ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Dengan ciri khasnya yang "ngegas", Tirta menyampaikan, hanya satu yang perlu dilakukan masyarakat terutama anak muda untuk memerangi Covid-19, yakni tetap berada di rumah.
Baca Juga: Update Rincian Kasus Corona di Seluruh Indonesia Minggu 29 Maret
"Buat anak muda yang baca tolong enggak usah nongkrong ngopi-ngopi, karena merugikan kami masyarakat lainnya dan tenaga medis!," kata Dokter Tirta dikutip dari Kompas.com, Senin (30/3/2020).
Begitu pula dengan para pekerja yang kantornya sudah menerapkan sistem bekerja dari rumah.
Tirta mengatakan, dengan tetap berada di rumah, berati warga bisa menghargai mereka-mereka yang harus bekerja di lapangan, sehingga tak terjadi kerumunan yang bisa meningkatkan kemungkinan penyebaran Covid-19.
"Keluar hanya kalau pengin lihat sinar matahari atau beli kebutuhan pokok," ujar Tirta.
Ia menyampaikan saat ini tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 berada dalam keadaan kritis.
Kurangnya alat pelindung diri (APD) hingga semakin banyak dokter yang meninggal dunia jadi penyebabnya. Tirta menegaskan, sudah saatnya pemerintah dan rakyat bersatu untuk memerangi Covid-19 ini.
"Ini sudah musuh bersama, kayak penjajah, pejuang 45 kita bersatu melawan penjajahan. Masa kita enggak bisa bersatu lawan virus," Ucap Tirta.
Baca Juga: Polda Metro Tegaskan Tak Ada Penutupan Akses Keluar Masuk Jakarta, Hanya Latihan Simulasi
Untuk diketahui, berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).
Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.
Kemudian, pasien yang meninggal dunia bertambah sebanyak 12 orang dengan total 114 pasien.
“Penambahan angka kasus positif ini, sekali lagi, masih menggambarkan bahwa di luar, di lingkungan masyarakat, masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi, masih ada penularan karena kontak dekat, masih ada yang belum rajin mencuci tangan dengan sabun,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.