JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, meminta kepada pemerintah untuk memberlakukan lockdown di Jakarta. Pasalnya, wilayah Ibu Kota menjadi yang paling tinggi tingkat penyebaran virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data hingga Kamis (27/3/2020) jumlah pasien positif Covid-19 berjumlah 515 orang. Dari jumlah itu 29 orang sembuh dan 49 meninggal. Hampir seluruh wilayah di DKI pun sudah terjangkit virus mematikan tersebut.
Bambang menuturkan, lockdown perlu diambil guna menekan penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Penyakit yang disebabkan virus corona baru itu kini sudah menyebar di 27 provinsi.
Baca Juga: Makassar Kemungkinan Bakal Lockdown, Jalur Darat, Laut dan Udara akan Dijaga Ketat
“Mendorong pemerintah menutup pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta, serta melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk menyiapkan petugas di setiap pelabuhan maupun bandara dan memperketat pengawasan untuk memeriksa arus masuk-keluar Jakarta,” kata Bambang lewat keterangan resminya di Jakarta pada Jumat (27/3/2020).
Menurut Bambang, lockdown di Jakarta perlu dilakukan sebagai upaya pemerintah menghentikan penyebaran wabah ke daerah lainnya.
Terlebih, dalam tiga hari terakhirjumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia telah lebih dari 100 kasus per hari. Secara kumulatif, tercatat 893 kasus positif, di mana 78 orang di antaranya meninggal dunia dan 35 orang lainnya sembuh.
Bambang pun meminta agar proses pemeriksaan cepat atau rapid test di daerah dapat segera dilaksanakan, sehingga kasus-kasus baru dapat segera ditemukan dan diidentifikasi.
Meski demikian, proses rapid test tersebut harus tetap dilakukan dengan cara yang aman. Serta mempertimbangkan ketersediaan alat uji di setiap daerah.
Baca Juga: Tegal Local Lockdown, Akses Dalam Kota Ditutup Beton
"Mendorong pemerintah segera merealisasikan uji kesehatan melalui sistem drive thru yang sudah efektif digunakan oleh negara lain untuk melacak dan mendeteksi penyebaran virus Covid-19 secara cepat dan aman," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, pemerintah agar terus menggalakkan imbauan social distancing dan physical distancing guna menekan pertumbuhan pasien baru.
Pada saat yang sama, masyarakat harus diberikan informasi terkait mitigasi risiko jika kasus infeksi terus mengalami lonjakan. Ini perlu agar tidak menimbulkan kepanikan atau keresahan di masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.